Banyuwangi -Â Komunikasi terapeutik adalah seni dan ilmu dalam berinteraksi dengan pasien untuk membangun hubungan yang penuh perhatian, empati, dan kepercayaan. Dalam dunia kesehatan, keterampilan komunikasi ini sangat penting karena dapat mempengaruhi hasil pengobatan dan kenyamanan pasien. Terutama di fasilitas kesehatan seperti klinik, di mana pasien datang dengan berbagai keluhan medis, komunikasi yang baik dapat membuat perbedaan besar dalam pengalaman perawatan mereka.
Pada tanggal 13 November 2024, penulis berkesempatan untuk melakukan pengamatan terhadap komunikasi terapeutik yang diterapkan oleh tenaga kesehatan di Klinik Brawijaya Banyuwangi. Tujuan pengamatan ini adalah untuk memahami bagaimana dokter dan tenaga medis lainnya berinteraksi dengan pasien dan bagaimana hal tersebut berkontribusi terhadap proses penyembuhan atau perawatan.
Apa Itu Komunikasi Terapeutik?
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang bertujuan untuk memberikan dukungan emosional dan fisik kepada pasien. Ini melibatkan lebih dari sekadar bertukar informasi medis; ini adalah tentang bagaimana tenaga kesehatan mendengarkan, memahami, dan merespons kebutuhan pasien dengan cara yang mempromosikan kesembuhan. Dengan kata lain, komunikasi terapeutik mencakup aspek empati, kepercayaan, dan penghargaan terhadap pasien sebagai individu.
Metode Pengamatan
Pengamatan dilakukan di ruang pemeriksaan Klinik Brawijaya Banyuwangi pada tanggal 13 November 2024. Penulis mengamati dua sesi konsultasi yang melibatkan satu tenaga kesehatan dan tiga pasien yang berbeda. Selama pengamatan, fokus diberikan pada elemen-elemen komunikasi yang terjadi antara tenaga kesehatan dan pasien, termasuk bahasa tubuh, cara bertanya, cara mendengarkan, dan respons emosional terhadap keluhan pasien.
Setiap sesi konsultasi berlangsung sekitar 15 hingga 20 menit. Proses pengamatan ini bersifat kualitatif, yang berarti penulis lebih menekankan pada aspek pengamatan langsung dan pengalaman interaksi, ketimbang angka atau statistik.
Hasil Pengamatan
Dari pengamatan yang dilakukan, ada beberapa aspek komunikasi terapeutik yang terlihat jelas dalam interaksi antara tenaga kesehatan dan pasien di klinik ini.
1. Pengenalan Diri dan Keterbukaan
Pada awal konsultasi, tenaga kesehatan dengan ramah mengenalkan dirinya dan menyapa pasien dengan hangat. Pengenalan yang sederhana ini penting karena membantu menciptakan rasa nyaman di awal pertemuan. Pasien yang merasa dihargai dan diperlakukan dengan baik cenderung lebih terbuka dalam menyampaikan keluhannya. Dalam kedua sesi yang diamati, tenaga kesehatan memulai dengan pertanyaan terbuka yang mengundang pasien untuk menceritakan keluhan mereka tanpa merasa terburu-buru atau dihakimi.