Mohon tunggu...
Novia Indah Setyowati
Novia Indah Setyowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kesehatan Masyarakat '24 Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Evaluasi Komunikasi Terapeutik dalam Pelayanan Kesehatan di Klinik Brawijaya Banyuwangi pada Tanggal 13 November 2024

6 Januari 2025   14:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   09:23 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyuwangi - Komunikasi terapeutik adalah seni dan ilmu dalam berinteraksi dengan pasien untuk membangun hubungan yang penuh perhatian, empati, dan kepercayaan. Dalam dunia kesehatan, keterampilan komunikasi ini sangat penting karena dapat mempengaruhi hasil pengobatan dan kenyamanan pasien. Terutama di fasilitas kesehatan seperti klinik, di mana pasien datang dengan berbagai keluhan medis, komunikasi yang baik dapat membuat perbedaan besar dalam pengalaman perawatan mereka.

Pada tanggal 13 November 2024, penulis berkesempatan untuk melakukan pengamatan terhadap komunikasi terapeutik yang diterapkan oleh tenaga kesehatan di Klinik Brawijaya Banyuwangi. Tujuan pengamatan ini adalah untuk memahami bagaimana dokter dan tenaga medis lainnya berinteraksi dengan pasien dan bagaimana hal tersebut berkontribusi terhadap proses penyembuhan atau perawatan.

Apa Itu Komunikasi Terapeutik?

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang bertujuan untuk memberikan dukungan emosional dan fisik kepada pasien. Ini melibatkan lebih dari sekadar bertukar informasi medis; ini adalah tentang bagaimana tenaga kesehatan mendengarkan, memahami, dan merespons kebutuhan pasien dengan cara yang mempromosikan kesembuhan. Dengan kata lain, komunikasi terapeutik mencakup aspek empati, kepercayaan, dan penghargaan terhadap pasien sebagai individu.

Metode Pengamatan

Pengamatan dilakukan di ruang pemeriksaan Klinik Brawijaya Banyuwangi pada tanggal 13 November 2024. Penulis mengamati dua sesi konsultasi yang melibatkan satu tenaga kesehatan dan tiga pasien yang berbeda. Selama pengamatan, fokus diberikan pada elemen-elemen komunikasi yang terjadi antara tenaga kesehatan dan pasien, termasuk bahasa tubuh, cara bertanya, cara mendengarkan, dan respons emosional terhadap keluhan pasien.

Setiap sesi konsultasi berlangsung sekitar 15 hingga 20 menit. Proses pengamatan ini bersifat kualitatif, yang berarti penulis lebih menekankan pada aspek pengamatan langsung dan pengalaman interaksi, ketimbang angka atau statistik.

Hasil Pengamatan

Dari pengamatan yang dilakukan, ada beberapa aspek komunikasi terapeutik yang terlihat jelas dalam interaksi antara tenaga kesehatan dan pasien di klinik ini.

1. Pengenalan Diri dan Keterbukaan

Pada awal konsultasi, tenaga kesehatan dengan ramah mengenalkan dirinya dan menyapa pasien dengan hangat. Pengenalan yang sederhana ini penting karena membantu menciptakan rasa nyaman di awal pertemuan. Pasien yang merasa dihargai dan diperlakukan dengan baik cenderung lebih terbuka dalam menyampaikan keluhannya. Dalam kedua sesi yang diamati, tenaga kesehatan memulai dengan pertanyaan terbuka yang mengundang pasien untuk menceritakan keluhan mereka tanpa merasa terburu-buru atau dihakimi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun