"Sa... Menuju pernikahan memang banyak cobaan. Ini belum apa-apa..." Ia menatap wanita itu.
"....." Wanita itu kembali menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Alunan musik karya Kunto Aji sangat mendukung apa yang dirasakannya saat ini. Seakan alam sadar bahwa ia sedang patah hati. Walaupun sebenarnya tidak ada yang berakhir dari sebuah kejadian ini, patah hati pun juga tidak hanya soal putus cinta. Ia benar-benar tidak terima atas kejadian yang baru saja ia alami.
"Sa, maafin Aku. Kita jangan tinggal di sini ya.."
"Kenapa Panji?"
"Jangan marah."
"Ada apa ?"
"Lokasi ini bikin aku inget sama mantanku Sa."
"......"
"Aku udah nggak ada apa-apa kok."
"Tapi kita udah mau nikah Nji."