Mohon tunggu...
Novia Danit
Novia Danit Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

An undergraduate student and currently studying Tourism at UGM in the Faculty of Cultural Science

Selanjutnya

Tutup

Trip

Liburan di Bali dengan Segala Daya Tarik di Setiap Destinasinya

22 Juni 2023   14:32 Diperbarui: 22 Juni 2023   14:38 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 6: Hidden gem di Jimbaran

"Menelusuri Pulau Dewata Beserta Kenangannya yang Tak Akan Terlupakan"

Bali, selalu memiliki cerita yang menarik di setiap sudut tempatnya. Suatu pulau yang banyak meninggalkan kenangan bagi mereka yaitu para wisatawan yang sedang berlibur dan mencari pengalaman. Keindahan alami dari pulau ini benar-benar menyejukkan mata para wisatawan yang memandang dan menikmatinya. Pemandangannya yang benar-benar memukau dan membuat kagum pengunjung, bahkan terkenal sampai ke manca negara, membuat pulau ini benar-benar diminati para wisatawan lokal maupun internasional sebagai tempat untuk berlibur dan sekedar menikmati suasana baru yang tak dapat ditemukan pada tempat maupun daerah lain. Tak hanya berlibur, sepasang kekasih juga banyak memadu kasih dan menciptakan kisah romansa mereka yang indah dan penuh makna di Pulau Dewata ini. Kekayaan budaya, alamnya, adat istiadat, serta keramahan dari penduduk lokalnya menciptakan cerita dan pengalaman tersendiri bagi yang mengunjunginya.

Saya dan teman saya memutuskan untuk berlibur ke Bali pada bulan Januari 2023 lalu. Kami pergi mengunjungi Bali menggunakan Pesawat Air Asia dari Bandara Djuanda menuju Bandara Ngurah Rai. Kedua bandara, baik Djuanda maupun Ngurah Rai sangat ramai wisatawan lokal maupun mancanegara kala itu dikarenakan mungkin bertepatan dengan liburan tahun baru. Hanya dengan menempuh waktu sekitar 1 jam, kami akhirnya kami sampai di Bandara Ngurah Rai dan langsung memesan Grab car menuju rumah teman kami yang ada di Bali, yaitu berlokasi di Jimbaran. Suasana jalan di Bali malam itu sangat ramai dipenuhi kendaraan karena pada saat itu bertepatan dengan weekend. Sekitar 30 menit dari Ngurah Rai menuju Jimbaran, akhirnya kami pun sampai ke rumah teman kami dan kami memutuskan untuk langsung istirahat karena perjalanan kami akan berlanjut pada keesokan harinya.

Destinasi pertama yang kami kunjungi adalah Desa Penglipuran. Kami menuju ke sana dengan menempuh waktu sekitar 2 jam menggunakan motor. Cuaca saat itu sangat terik membuat kulit kami belang meskipun kami telah menggunakan sun block. Setelah menempuh 2 jam dari Jimbaran ke Bangli, akhirnya kami pun sampai ke Desa Penglipuran dan langsung membeli tiket masuk seharga Rp 25.000,00.

Gambar 2: Memakai Kebaya Bali
Gambar 2: Memakai Kebaya Bali

Sebelum mengeksplor lebih jauh, kami memutuskan untuk menyewa kebaya di salah satu rumah warga dengan satu setel dihargai Rp 100.000,00 dan selesai itu kami melanjutkan untuk berjalan-jalan mengelilingi Penglipuran. Suasana di Penglipuran cukup asri dan sangat kental sekali dengan budaya Balinya. Terdapat pura kanan kiri di setiap rumah warga yang menambah kesan aesthetic nan indah pada desa tersebut. Desanya juga hijau, rapi, bersih dan orang-orang nya cukup ramah. Kami pun berfoto-foto di setiap tempat, mencari angle terbaik. Selain menikmati suasana Desa Penglipuran yang cukup indah, kami juga menikmati pertunjukan barongsai yang digelar anak-anak kecil yang berusia kisaran SD. Kami cukup takjub melihat pertunjukan mereka yang masih belia namun sangat berbakat baik memainkan peran barongsai maupun memainkan alat musiknya. Setelah puas berkeliling desa, kami sepakat untuk kembali dan melanjutkan ke destinasi berikutnya karena waktu telah menunjukkan pukul 16.30.

Gambar 3: Sunset di Kuta
Gambar 3: Sunset di Kuta
Sekitar pukul 18.30 kami pun sampai di Pantai Kuta. Suasana pantai tak terlalu ramai kala itu karena hari mulai gelap. Ketika kami memasuki pantai, ada penjual aksesoris yang menawarkan kepangan rambut "Mau di kepang neng? Cuma 80 ribu aja". Sebenarnya saya berminat untuk di kepang namun berhubung sudah menjelang maghrib akhirnya kami memutuskan untuk menikmati sunset saja. Sembari menikmati sunset, kami membuat beberapa video dan melakukan deep talk hingga matahati benar-benar tenggelam. Setelah puas menikmati suasana pantai, kami melanjutkan untuk jalan-jalan ke Beach Walk yang berlokasi tepat di Pantai Kuta. Kami mengunjungi Candilicious untuk membeli beberapa coklat dan manisan lalu membeli beberapa snack. Suasana Candilicious kala itu ramai dan lebih banyak pembeli dari mancanegara daripada pembeli dari lokal. Setelah puas berjalan-jalan, akhirnya kami kembali sekitar pukul 22.00.

Gambar 4: Pantai Melasti
Gambar 4: Pantai Melasti
Hari selanjutnya, kami berdua melanjutkan perjalanan menuju Pantai Melasti pada siang hari. Jarak dari rumah ke Pantai Melasti menempuh hanya sekitar 30 menit menggunakan motor. Sampai di Pantai Melasti kami diharuskan membeli karcis dan kemudian sebelum turun menuju pantai, tak lupa kami mengabadikan perjalanannya dengan mengambil video. Kami berdua takjub dengan pemandangan jalan menuju ke pantai karena benar-benar sangat indah dan pemandangan tersebut tak dapat kami jumpai pada pantai manapun. Suasana benar-benar sangat syahdu dan lautnya telah terlihat di sepanjang jalan menuju pantai. Sesampainya kami tiba dan menginjakkan kaki di pantai, kami pun langsung mengambil beberapa foto dan video yang kami abadikan dan tak lupa bermain air karena air di Pantai Melasti benar-benar jernih sejernih air kristal. Sambil berjalan-jalan mengitari pinggiran pantai, kami juga mengamati wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan lokal maupun manca negara. Selesai mengunjungi pantai, kami pun pulang dengan baju keadaan basah sekitar sore hari sebelum matahari terbenam.

Gambar 5: Bali Zoo
Gambar 5: Bali Zoo

Di hari ketiga, kami memutuskan untuk pergi ke Bali Zoo. Untuk pergi ke Bali Zoo menempuh jarak sekitar 1,5 jam dari Jimbaran menggunakan motor. Kami pergi ke sana sekitar jam 9.30 dan sampai pada pukul 11.00. Setelahnya kami langsung memakirkan motor kami dan membeli tiket masuk ke Bali Zoo. Harga tiket masuk dibandrol seharga Rp 180.000,00 kemudian kami pun langsung masuk menuju destinasi. Suasana di Bali Zoo tampak dipenuhi wisatawan mancanegara daripada wisatawan lokal. Pada pintu masuk, kami dipertemukan dengan burung kakak tua dan berfoto bersama. Sayangnya untuk mencetak foto harus merogoh kocek sekitar Rp 200.000,00. Kami akhirnya langsung saja memutuskan untuk melihat-lihat hewan yang ada di sana, namun sebelum itu kami diharuskan menaiki safari car karena untuk dapat melihat hewan memerlukan jarak sekitar 500 meter. Setelah tiba di tempat pemberhentian safari car, kami pun langsung melihat-lihat beberapa hewan di sana seperti harimau, buaya, rusa, monyet, gajah, angsa, singa, dan lain sebagainya. Untuk tempatnya sendiri sangat menarik dengan vibes safari yang kental, terdapat juga mini waterfall, dan tersedianya safari car yang menarik perhatian wisatawan. Selesai mengelilingi Zoo sesampainya di pintu keluar, saya diberhentikan salah satu petugas "Kakak apakah bersedia mendapatkan info terbaru mengenai Bali Zoo dan mungkin beberapa diskon dan voucher yang bisa kakak dapatkan?". Saya pun bersedia dan memberikan nomor hp saya. Kemudian kami kembali sekitar pukul 14.00 dan tiba pada pukul 15.30 sore hari.

Gambar 6: Hidden gem di Jimbaran
Gambar 6: Hidden gem di Jimbaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun