Mohon tunggu...
Novia Ayya Shofia
Novia Ayya Shofia Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswi

Mahasiswi Tadris Biologi IAIN Kudus 2019

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbedaan Respon Masyarakat terhadap Larangan Salat Jumat di Masa Pandemi Covid-19

3 Juni 2020   22:00 Diperbarui: 4 Juni 2020   06:45 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar BBC.com

d. Al-Khalq (Penciptaan), Allah lah yang menciptakan segala sesuatunya.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ

"Allah pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu." (QS. AzZumar : 62)

Oleh karena itu, berkaitan dengan musibah yang terjadi saat ini sudah atas kehendak dan ijin Allah SWT. kita sebagai manusia biasa hanyalah bisa berikhtiyar dan berserah diri serta memperbanyak do'a agar bencana ini akan cepat pergi dan Kembali seperti sediakala. Saat ini pemerintah kita sedang berjuang dengan sungguh - sungguh mengenai wabah covid-19. 

Berbagai upaya sudah dilakukan baik yang bersifat penanganan medis ataupun non-medis. Sedang sebagai warga negara kita wajib untuk mendukung dan menaati pemerintahan dalam semua upayanya utuk mengatasi wabah yang sangat mematikan ini, selama tidak bertentangan dengan syariat agama kita. Dalam menghadapi wabah penyakit yang menular sangat cepat ini, diperlukan rasa empati, kekompakan dan persatuan dibawah komando pemerintahan agar menghabat angka penularan yang sangat tinggi. 

Pemerintah dengan masukan dan arahan dari tenaga dan ahli medis/ Kesehatan, telaah mendalam majelis ulama dari tinjauan keislaman, dan masukan pihak berkompeten lainnya merupakan jaminan yang harus dipatuhi. Kita tidak bisa berjalan sendiri - sendiri. Arahan pemerintah saat ini adalah menerapkan social distancing, dan physical distancing, memakai masker saat keluar rumah, sering mencucui tangan dengan sabun, menghindari kerumunan banyak orang merupakan ikhtiyar memutus mata rantai penyebaran covid-19. 

Sangat disayangkan jika ada sebagaian warga masyarakat, terutama yang beragama islam, yang tidak menghargai upaya pemerintah. Mereka berbuat seenaknya sendiri dan abai terhadap himbauan dan intruksi pemerintah. Alasan yang dilontarkanpun kadang bermacam - macam. Tak jarang , balasan yang mereka berikan justru protes, segala jenis hinaan, umpatan dan bahkan cacian. 

Saatnya kita semua sadar dan bersatu dibawah kebijakan dan komando dari pemerintah dalam menghadapi wabah Covid-19 untuk keselamatan kita bersama. Kita sebagai makhluk sosial dan pasti selalu membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupan. Merabaknya wabah Covid-19 ini adalah musuh bersama manusia. Kita singkirkan prasangka yang berbau politik ataupun tendensi lainnya dalam upaya merespon Covid-19 ini. Ini adalah persoalan kemanusiaan. Bersama kita melawan Covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun