Ketiga mereka mengangguk setuju, menyadari bahwa profesionalisme mereka yang lebih tinggi harus mendahului persoalan pribadi. Mereka kembali ke ruang rapat dengan tekad untuk menyelesaikan pekerjaan mereka tanpa terpengaruh oleh hubungan pribadi yang rumit.
Seiring berjalannya waktu, Bhadrika dan Danadyaksa, dengan tekun, fokus pada pekerjaan mereka sebagai anggota tim marketing. Meskipun masih ada sisa-sisa ketegangan, mereka berdua merasa lebih nyaman dengan batasan profesionalisme. Di sisi lain, Bhanuresmi memutuskan untuk memberikan fokus lebih pada pengembangan diri, mengejar pelatihan dan kursus untuk meningkatkan keterampilan profesionalnya.
Meskipun cinta segitiga ini tidak pernah mendapatkan penyelesaian sempurna, mereka menyadari bahwa kehidupan pribadi dan profesional haruslah tetap terpisah. Cinta tidak selalu harus menghancurkan hubungan kerja, dan pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi mereka tentang pentingnya batasan dan profesionalisme di lingkungan kerja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI