Pilihan ungkapan rasa "terima kasih" dan permintaan "maaf" yang disampaikan disesuaikan situasi, hubungan antara pembicara dan lawan bicara, karakteristik masalah, derajat kedalaman masalah. Untuk itu, kebiasaan berperilaku untuk mengatakan "maaf" dan "terima kasih" tanpa disadari menjadi soft skill khusus bagi setiap individu dalam berinteraksi antar individu.
Daftar Referensi/SumberÂ
   Elizabeth Ika Hesti Aprilia Nindia Rini. Perbandingan Konsep Persalaman Terima Kasih Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang. Universitas Diponegoro.
   Latifah Tri Wardhati & Faturochman. Psikologi Pemaafan.Â
   Elizabeth Ika Hesti Aprilia Nindia Rini. Kansha To Wabi. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
   Sahidi dan Musrifah. Pembiasaan Perilaku Senyum, Salam, Sapa, dan Ucapan Terima Kasih Pustakawan Terhadap Pemustaka. Universitas Tanjungpura.
   Atika Larasati. Pentingnya Budaya Terima Kasih dan Maaf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H