Kurangnya pendidikan dan pelatihan tentang teknik pertanian modern menjadikan mereka kesulitan dalam mengadaptasi teknologi baru. Keterbatasan ini menghambat kemampuan mereka untuk memanfaatkan inovasi di sektor pertanian.Â
5. Fluktuasi harga dan pasarÂ
Harga komoditas pertanian seringkali mengalami perubahan yang tidak terduga dan tidak stabil. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti permintaan pasar, biaya produksi, kebijakan pemerintah, dan persaingan global. Keadaan ini menciptakan ketidakpaastian pendapatan bagi para petani dan dapat mempengaruhi kondisi finansial mereka.
Inovasi dan Perubahan Teknologi dalam PertanianÂ
Pertanian telah mengalami transformasi dari metode tradisional ke metode modern dengan bantuan teknologi. Adanya inovasi seperti traktor, hidroponik, rice transplanter, penggunaan drone, dan sistem irigasi otomatis telah meningkatkan produktivitas dan efisiensi bagi petani. Selain itu, dengan adanya inovasi ini juga membantu petani lebih berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Contohnya adalah pengolahan hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah, seperti rokok kretek dari tembakau, minyak kelapa sawit, olahan daun singkong menjadi rendang, dan lain sebagainya. Selain produk utama, limbah dari hasil pertanian juga bisa dijadikan sebagai produk bernilai tambah, seperti kerajinan dari serabut kelapa, biogas, dan lain-lain. Dengan memanfaatkan teknologi, petani dapat mengubah citra mereka dari pekerja lapangan menjadi pengusaha yang inovatif dan mampu berkontribusi pada perekonomian nasional. Hal ini akan mengubah cara pandang masyarakat terhadap profesi petani. Â
Perubahan Pandangan MasyarakatÂ
Perubahan pandangan masyarakat terhadap profesi petani semakin terlihat. Hal ini didorong oleh berbagai faktor , salah satunya adalah edukasi dan kampanye lingkungan yang diunggah di media sosial. Banyak petani modern yang aktif di media sosial seperti Tiktok, Facebook, Instagram, dan Youtube untuk membagikan kisah sukses, teknik pertanian inovatif, dan praktek berkelanjutan yang mereka terapkan di ladang mereka. Konten yang mereka bagikan seringkali menunjukkan proses pertanian yang canggih dan inovatif, mulai dari penggunaan teknologi baru hingga metode pertanian organik yang ramah lingkungan. Contoh petani yang sering membagikan konten tentang pertanian yang viral adalah pengguna tiktok @novipetanihappy_ dan @infarmid.Â
Dengan menampilkan hasil panen yang melimpah dan praktik-praktik berkelanjutan, mereka berhasil menarik perhatian dan mengubah pandangan masyarakat. Selain itu, interaksi antara petani dan pengikut mereka di media sosial menciptakan komunitas yang saling mendukung dan mengedukasi. Petani dapat berbagi pengetahuan, saling memberikan saran, dan menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian. Dengan demikian, melalui edukasi dan komunikasi yang efektif di media sosial, pandangan masyarakat terhadap profesi petani mengalami perubahan positif.
Referensi:
Erliaristi, M., Prayoga, K., & Mariyono, J. (2022). PERSEPSI PEMUDA TERHADAP PROFESI PETANI PADI DI KOTA SEMARANG. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 8(2), 1387-1408.Â