Si Koneng berguman, kenapa tidak ada yang mau menginap disini, padahal kamar tidurnya sangat nyaman, apakah karena kota ini dijuluki kota angker?" Berkutak dengan rasa penasarannya, akhirnya si Koneng pun terlelap dalam tidurnya pergi ke alam mimpi.
" Teng...teng..teng..." jam berdetak sebanyak dua belas kali menunjukkan waktu sudah masuk tengah malam.
Terdengar sayup-sayup suara keributan dari salah satu kamar, Si Koneng pun terbangun.
" Apa yang terjadi, kenapa sudah malam seperti ini masih ribut, mengganggu waktu istirahatku saja" Si Koneng pun beranjak dari tempat tidurnya dan berusaha menghampiri sumber suara keributan itu.
Sungguh terkejut Si Koneng, saat mengintip dari lubang pintu, dia melihat segerombolan serigala kejam sedang berpesta pora dengan salah satu adipati negara Awan serta penasehat kerajaan Awan. " Apa yang sedang terjadi, kenapa tengah malam seperti ini mereka berpesta pora" guman Si Koneng. Karena penasaran, Si Koneng mencoba mencuri dengar pembicaraan penasehat kerajaan Awan dengan pemimpin gerombolan serigala.
"Bagaimana rencana kita, penasehat, apakah kamu sudah berhasil menyakinkan Sang Raja seperti apa yang aku suruh padamu." ucap Neto, sang pemimpin gerombolan serigala.
"Sudah Neto sang pemimpin, aku sudah coba mengadu domba antara Ratu Kety dengan Sang Raja Aki, kita tinggal menunggu tanggal mainnya, kapan sang Raja aki akan lengser dari kekuasaanya"jawab sang penasehat.
Aku tidak menyangka Raja Singa itu sangat dungu dan tolol, mudah sekali di adu domba, Ha..ha..ha..ha..ha..
Si Koneng tidak menyangka bila sang penasehat kerajaan serta adipati, orang kepercayaan Raja Hutan Aki berkhianat dan bersengkongkol dengan Neto, sang pemimpin gerombolan serigala untuk menjatuhkan kekuasaan Raja Hutan Aki.
Mendengar semua itu, Si Koneng bertekad akan menolong pujaan hatinya agar tidak terjebak oleh rencana jahat Neto.Â
Bermodalkan kejujuran yang dia miliki, akhirnya si Koneng memberanikan diri untuk menghadap sang Raja Aki. Mendengar penjelasan dari Si Koneng, sang Raja tidak percaya dengan apa yang didengarnya, mana mungkin para ajudan kepercayaannya telah berkhianat kepada dirinya.