Mohon tunggu...
Novi IzzahMawaridi
Novi IzzahMawaridi Mohon Tunggu... Lainnya - ES IAIN JEMBER

E20182307

Selanjutnya

Tutup

Money

Konsep Produksi dan Peran Distribusi, Produsen dalam Ekonomi Islam

18 Maret 2019   07:49 Diperbarui: 18 Maret 2019   07:57 2570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, ekonomi konvensional dihadapkan pada permasalahan bagaimana mengupayakan ketersediaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan individu dengan memaksimalkan produktivitas untuk menghasilkan barang-jasa. 

Produsen dituntut untuk meng-efisienkan penggunaan sumber daya agar menghasilkan keuntungan maksimal. Di samping itu, produsen diharuskan mengabaikan sistem nilai agar proses produksi dapat dilakukan secara bebas.

Sebaliknya konsep produksi islam berangkat dari status manusia sebagai 'abd dan khalifah fi al-ardh. Dengan status ini, kegiatan produksi menjadi manifestasi ketundukan manusia pada Allah SWT (QS Hud: 61) sekaligus menjadi sarana untuk mengaktualisasikan kemampuannya (QS al-An'am: 165). 

Kegiatan produksi tidak sekedar upaya memenuhi kebutuhan hidup sebagai tapi juga menjadi sarana untuk mengupayakan keadilan sosial dan menjaga keluhuran martabat manusia. Al-Qur'an dan as-Sunnah menjadi kerangka acuan untuk mengembalikan kegiatan produksi pada tujuan awalnya yaitu meningkatkan kesejahteraan manusia secara total (dalam istilah as-Syaibani disebut 'imaratul kaun). 

Seluruh proses dan kegiatan produksi mengarah pada pemuliaan status manusia, peningkatan kesejahteraan hidup, menghilangkan ketimpangan sosio-ekonomi, dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan kemandirian ekonomi.

Sebagai kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa, produksi menekankan hubungan antara input yang digunakan dan output yang dihasilkan. Posisi produsen adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Tujuan ini memiliki arti lua,. Selain untuk memenuhi skala kebutuhan berdasarkan permintaan konsumen dan meningkatnya kesejahteraan produsen, kegiatan produksi juga memiliki fungsi sosial yaitu mendistribusikan kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab sosial produsen. 

Dengan kata lain, peningkatan kesejahteraan produsen dengan kewajiban mendistribusikan kekayaannya dalam bentuk zakat, sedekah, infak atau dana. Tujuan pemenuhan kebutuhan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan produsen dilakukan dalam syariah yaitu larangan menjalankan bisnis yang bertentangan dengan islam atau larangan menghasilkan barang dan jasa haram serta dapat menghancurkan martabat manusia. 

Pemenuhan kebutuhan manusia dilakukan secara rasional dengan asumsi: menawarkan variasi produk secara inovatif, memperoleh keuntungan dari aktivitas produksi, melakukan produksi secara efisien, memenuhi kebutuhan konsumen dalam skala prioritasnya.(Sukarno 2010:40-52)

Distribusi Ekonomi Islam :
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai. Saluran distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran dalam berbagai aspek barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen. Antara pihak produsen dan konsumen terdapat perantara pemasaran, yaitu wholesaler (distributor atau agen) yang melayani pembeli.

Tujuan Distribusi dalam Ekonomi Islam dengan sistem distribusi yang merealisasikan beragam tujuan yang mencakup berbagai bidang kehidupan, dan mengikuti politik terbaik dalam merealisasikan tujuan -- tujuan tersebut. Secara umum, bahwa sistem distribusi ekonomi dalam ekonomi islam mempunyai andil bersama sistem dan politik syariah lainnya dalam merealisasikan beberapa tujuan umum syariat islam. Dimana tujuan distribusi dalam ekonomi islam tersebut adalah :

1.Tujuan Dakwah
Yang dimaksud dakwah disini adalah dakwah kepada islam dan menyatukan hati kepadanya. Diantaranaya contoh yang paling jelas adalah bagian muallaf di dalam zakat, dimana muallaf itu adakalnya orang kafir yang diharapkan keislamannya atau dicegah keburukannya, atau orang islam yang di harapkan kuat keislamannya. Sebagaimana system distribusi dalam ghanimah dan fa'i juga memiliki tujuan dakwah yang jelas. Pada sisi lain, bahwa pemberian zakat kepada muallaf juga memiliki dampak dakwah terhadap orang yang menunaikan zakat itu sendiri. . Sebab Allah berfirman pada Firman Allah QS Ali Imran: 140

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun