Selain bisa ditawar, berbelanja di pasar tradisional sebenarnya jauh lebih murah. Sebab para pedagang disana tidak terlalu berpatokan pada biaya produksi dan lain-lain yang membebani harga barang jualannya.
Dari beberapa obrolan dengan para pedagang langganan, "Untung sedikit gapapa yang penting jualan habis, ga rugi" begitu katanya. Misal membeli tomat sekilo, biasanya penjual akan memberi bonus dua atau tiga biji tomat. Tapi yang perlu menjadi catatan, bahwa tidak semua barang bisa ditawar di pasar tradisional. Misalnya bahan makanan pokok, seperti beras, gula atau minyak makan non curah.
3. Jam operasional yang lebih awal
Berbeda dengan jam buka pasar modern, pasar tradisional biasanya sudah mulai beroperasi di waktu dini hari bahkan ada yang buka hingga 24 jam. Hal tersebut tentunya memberi kemudahan bagi para pengusaha kuliner untuk membeli bahan baku produksinya.
4. Kemudahan dalam mendapatkan produk yang segar
Produk yang dijual di pasar tradisional biasanya lebih segar. Aneka ikan segar, sayur mayur, aneka makanan/kue tradisional. Sebab para pengepul biasanya beraktivitas pagi-pagi sekali agar barang yang distok bisa terjual pada hari itu juga. Bahkan untuk mendapatkan produk daging ayam kampung, baru akan dipotong apabila sudah ada kesepakatan harga.
Terakhir saya membeli produk daging ayam kampung, diluar dari harga beli, saya hanya harus menambah 10 ribu sebagai jasa potong dan membersihkannya.
Semakin sering berbelanja ke pasar tradisional, biasanya kita akan makin akrab dengan beberapa pedagang disana. Bahkan bisa jadi dengan juru parkir.
Biasanya para pedagang akan mengingat para pelanggannya dan hal ini tentu membawa keuntungan tersendiri. Salah satu halnya adalah kita bisa membeli barang kebutuhan kita dengan sistem pembayaran di belakang alias kasbon. Mengapa bisa? tentu bisa karena antara pedagang dan pembeli sudah terjalin komunikasi yang baik. Sehingga tanpa disadari terjalin keterikatan emosi antara keduanya.
Untuk urusan ini, saya beruntung tidak pernah ditarik uang parkir oleh jukir. Beliau selalu menolak apabila saya memberikan uang parkir.