Sepasang kekasih berjanji. Saling menemui,  di  museum
 Ruang yang terisi benda purba dan asing
Yang mengemas kisah-kisah
Dari jaman batu
Dari jaman renaissance
/
Berjejer patung, berjejer kerangka
Pengunjung sepi. Kehampaan hinggap di selasarnya
"Apakah  kisah kita akan menjadi seperti mereka. Kekal namun purba"
Sang perempuan bertanya tanpa menatap sang lelaki
Mendengarnya tenggorokan sang lelaki tercekik
Seolah selasar museum yang dingin membekukan lidahnya
/
Seekor fosil  gajah purba
Terpampang di depan mereka
"Saat dia mati, apa yang terjadi pada pasangannya ?
Apakah dia bersama pasangannya, di tempat ini?"
Sang perempuan terpekik. Cemas tiba tiba saja hinggap
Seperti dia adalah ibu dari fosil gajah purba itu
"Ya, mereka bersama-sama di tempat ini. Namun berbeda ruangan" jawab sang lelaki, kelu
/
Diraihnya jemari sang perempuan. Diangkat dagunya
Menatap matanya yang sipit namun purnama
"Bukankah tujuan kita kesini adalah untuk mengekalkan kisah kita,Â
lalu menjadikannya purba
Ingatkah kesepakatan kita ?"
/
Sepasang kekasih saling memandang
Lalu saling mengucapkan selamat jalan
Melalui perantara selasar museumÂ
Yang dingin. Sepi. Sunyi
*ditanggal 27 sep 18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H