Akhir akhir ini. Makin banyak manusia
Yang berbicara dengan bahasa yang kabur. Abu-abu
Bahasa yang tak berdasarkan hati dan nurani
Bahasa yang hanya dimengerti oleh kepentingan diri
Terganggu karenanya. Aku memilih menjadi air
Yang mengalir meresap. Kedalam tanah diam-diam
Bergabung bersama akar. Yang bernama dikotil dan monokotil.
Bersama mereka aku merasa lebih memahami bahasa-bahasa semesta
Seperti, bagaimana humus memanjakan tanah. Menjadikannya subur berguna
Dengan menjadi air, banyak pemahaman yang mampu kuurai
Semisal ketika aku mencintai seseorang. Bukan hanya bicara cinta yang tunggal
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!