Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sesekali Kamu Harus "Bercumbu" dengan Asap Tembakauku, Sayang

15 Maret 2018   09:33 Diperbarui: 15 Maret 2018   09:45 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Eits, jangan senang dulu. Terlepas dari apapun alasanmu, aku tetap berharap kamu menghentikan kebiasaanmu menghisap tembakau. Kecuali tembakau yang kau pakai adalah produksi Dr Gretha Zahar. Karena tembakaunya minim nikotin. Hahaha"

"Ah...plin plan!" gerutunya.

***

"Kepada para seluruh penumpang jurusan Kendari, pesawat anda telah siap. Dipersilahkan untuk memasuki pesawat melalui pintu F-18 dengan menunjukan boarding pass dan kartu identitas anda. Terima kasih"

Seiring pengumuman dari staff counter airlines, lamunanku tentang dia dan tembakaunya pun menguap.

Kubetulkan letak rangselku. Dan mempersiapkan boarding pass serta kartu identitasku. Kulirik kakek tua pemegang rokok linting, tak ada lagi terselip tembakau di sela jari jarinya.

"Aku boarding, ya" ku kirim pesan singkat padanya. Sambil menunggu antrian masuk pesawat.

"Iya. Aku lagi di rumah Mbah Jaliteng. Kami tengah melinting rokok untuk melekan nanti malam sembari melihat wayang orang." Sms balasan darinya

"Ok. Jangan terlalu lama bercumbu dengan tembakau, sisakan cumbuanmu untukku. Aku off. Sudah dalam pesawat." Ponsel langsung kumatikan tanpa menunggu jawaban darinya.

"Akhirnya aku berada dalam burung besi juga" Aku berseru dalam hati. Dan Sepertinya aku kembali "berjodoh" dengan kakek penggemar rokok linting itu.

Setelah di ruang tunggu kami duduk bersebelahan, kini dalam pesawat kami pun duduk bersebelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun