1. Mengenali siklus datangnya bad mood.
Hal ini tentu menjadi hal yang sangat penting, agar saat bad mood datang, kita bisa mengendalikannya. Misalnya saya, saat pms biasanya saya menjadi sedikit lebih sensitif. Mudah moody, menyikapi hal ini saya akan mengkonsumi makanan atau minuman yang bisa membantu mengurangi bad mood saya. Kan tidak mungkin, setiap menjelang menstruasi, saya menjadi seseorang yang dikucilkan teman-teman karena sikap saya yang mudah marah dan galak, huehe.
2. Refreshing.
Saat bad mood terlanjur datang, keluarlah sesaat dari rutinitas. Bad mood ketika berada dalam rumah, tidak ada salahnya untuk jalan-jalan keluar rumah. Misalnya ke rumah saudara terdekat, makan atau minum kegemaran, atau jika cuaca mendukung dan memiliki beberapa koleksi tanaman tidak ada salahnya untuk melihat-lihat sebentar, memotong daun-daun yang kering atau merapikan ranting-rantingnya. Atau, jika isi dompet sedang “ceria” jalan-jalan ke pusat perbelanjaan bisa menjadi salahsatu alternatif. Tapi hati-hati ya, jangan terbawa arus laparmata.
3. Mendengarkan musik atau menonton film.
Nah ini bisa jadi cara yang keampuhannya sudah saya buktikan, dengan catatan musik yang didengarkan bukanlah jenis musik yang makin memperburuk bad mood. Namun kebanyakan, seseorang yang tengah bad mood malah lebih memilih mendengarkan jenis musik yang makin menambah bad mood. Alangkah baiknya memilih jenis musik dengan ritme yang riang, agar suasana hati bisa memperbaharui keadaannya. Menonton film-film bergenre motivasi, sejarah atau komedi juga bisa membantu meredam rasa bad mood.
4. Menyibukkan diri.
Bertemu dan bersosialisasi dengan banyak hal akan menjadi hal yang paling menyenangkan. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi seseorang yang memiliki kepribadian introvert. Seorang introvert lebih disarankan untuk menyibukan diri dengan kegiatan yang tidak berhubungan dengan orang banyak, menulis, membaca buku atau jenis hobi lainnya yang tidak melibatkan terlalu banyak orang.
5. Pasrah
Jika semua saran diatas sudah dilakukan namun bad mood tidak kunjung pergi, berdamai dengan keadaan ini juga bukan sesuatu yang salah. Tetaplah melakukan aktivitas senyaman mungkin. Dan seperti pepatah bijak “Waktu adalah penyembuh mujarab” Lamban laun, rasa tidak nyaman karena bad mood akan terkikis sendiri oleh waktu. Lebih bijak jika makin mendekatkan diri pada Tuhan dan orang-orang terdekat, seperti orangtua dan saudara. Sebab sikap pasrah pada keadaan yang tidak nyaman tanpa di barengi keimanan yang kuat padaNya , bisa memunculkan pikiran-pikiran yang tidak semestinya.
Semoga bermanfaat.