pada musim meranggas yang liar
dengan sengaja kukeringkan danau teduh di dua netraku
mengurasnya menggunakan cawan yang terbuat dari duka yang membatu
*
Tak ada pengingkaran, ketika seorang pecinta
mulai berhadapan dengan sekawanan kehilangan
rintihannya melebihi kesakitan para prajurit yang terbelenggu
pekat gulita harinya melebihi hitamnya arang
*
Sesaat kau pergi, aku memenjarakan impianku
menggurung mereka, merantai mereka, kuat dan erat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!