Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Merah Putih RTC] Cerita Kekasihku

17 Agustus 2015   13:25 Diperbarui: 17 Agustus 2015   13:25 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta 104

Oleh :Inem Ga Seksi

 

Kekasihku, kemarilah

Cumbulah aku yang semakin renta

Ijinkan aku lebih lama berbaring dalam dekapmu

Mendengar detak jantungmu yang kini tak teratur ritmenya

*

Kekasihku, ceritakanlah sebuah kisah

Cerita heroikmu saat dirimu seusia cucu kita, si Fahri

Dengan pendengaranku yang mulai tuli

Kupastikan, dengan tekun aku menyimaknya

*

Seusia Fahri, aku tak begitu mengenal cinta pada perempuan,

 kecuali cinta pada negeriku.

Negeri yang saat itu dikuasai oleh penjajah.

Mereka datang silih berganti.

Dan dengan seenaknya mereka menguliti kemerdekaan negeri ini.

Seusia Fahri, aku tak begitu memikirkan balasan setimpal apa kan kudapat

 jika ku korbankan jiwa dan ragaku.

Bahkan, saat aku sungguh jatuh cinta padamu,

aku kesampingkan hasrat meminangmu.

Karena rupanya, negeri ini lebih membutuhkanku daripada kamu”

*

Kekasihku, apakah kini

setelah kau saksikan penjajah pergi

Jiwamu senang

Ragamu bergembira

*

Kekasihku, dekap aku. Jangan kau paksa bibirmu tuk menjawab tanyaku

Dalam diam dan dari suara nafasmu yang memburu

Aku tahu, ada duka lara menggantung di dadamu

Seperti katamu, melawan penjajah lebih mudah daripada  melawan bangsa sendiri

 *

Duh Kekasih, abaikan sejenak gundah kecewamu

Ini aku. Lihatlah aku lekat-lekat

Bukankah aku juga adalah hasil  jerih payah perjuanganmu,

di masa muda

 

Balikpapan, 17 Agustus 2015

*karya ini orisinil dan belum pernah di publiskasikan

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun