Kupastikan, dengan tekun aku menyimaknya
*
“Seusia Fahri, aku tak begitu mengenal cinta pada perempuan,
 kecuali cinta pada negeriku.
Negeri yang saat itu dikuasai oleh penjajah.
Mereka datang silih berganti.
Dan dengan seenaknya mereka menguliti kemerdekaan negeri ini.
Seusia Fahri, aku tak begitu memikirkan balasan setimpal apa kan kudapat
 jika ku korbankan jiwa dan ragaku.
Bahkan, saat aku sungguh jatuh cinta padamu,
aku kesampingkan hasrat meminangmu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!