Kehadiran Eros kala itu mungkin tidak tepat. Sehingga harus memaksaku, agar mau -dengan sukarela, bersahabat dengan ketidakberuntungan memilikinya.
Seperti kisah seorang Afrodit, begitulah kisahku dengan nya. Berkali-kali aku jatuh, namun berkali-kali masih ingin cinta.
Tapi apa daya, kehendak hati harus berbanding terbalik dengan kehendakNya. Sama hal dengan gelas dan isinya. Tidak mungkin gelas akan selalu terus terisi, karena gelas diciptakan olehNya sebagai alat fungsi. Begitupun sebuah hati. Dia ciptakan hati sebagai alat fungsi penguji rasa. Dan kelak dalam suatu masa apapun, rasa itu akan habis masa berlakunya.
Kemudian dengan penuh etika, kita harus mengembalikan rasa itu padaNya. Tanpa embel-embel pertanyaan yang di sertai jawaban ala manusia.
==========================================================================
Catatan dibawah cangkir bekas kopi