Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(ECR) Raja Rangkat Minta Kawin

24 Mei 2012   01:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:54 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

‘Ananda ga salah dengar kan, mana katon bagaskara eh salah cotton bud, manaaaa ‘ sang putri kira dirinya sudah BUDI ( budeg dikit ).

' Sungguh dorma, bener dia orangnya '. Paduka raja menegaskan

‘Tidak bisa, ora iso romo, bagi ananda Aya itu seperti adik sendiri, usianya masih 17 tahun romo, sementara romo sudah 60 tahun, please dech, jangan suka yang muda-muda ‘.

‘Tapi romo mau , selain cantik dan seksi seperti Jessica iskandar, dia juga pintar cabut ubannya  romo ‘ dengan logat ababil yang merayu mamanya merengek minta kawin.

‘Tidak romo, romo tidak boleh menikah dengan Aya, tidak boleh, kecuali..’ kalimat sang putri terputus.

‘Kecuali apa, putriku, apapun akan romo lakukan, asal romo bisa bersanding dengan dayang Jessica iskandar ( bukan joni iskandar ) ‘.

‘ Romo harus mengkebiri senopati bocing ‘ .

‘ Whattt…kebiri bocing, woke, siapa takut ‘ tanpa berpikir panjang, syarat putri Dorma di setujui.

#padahal dalam hati bertanya-tanya, kenapa harus di kebiri#

Sebulan kemudian, sang mulia paduka Yudha menikah dengan dayang Aya, dan terkuak misteri mengapa sang putri menginginkan senopati Bocing di kebiri, usut punya usut ternyata semua berawal dari hamilnya kucing anggora kesayangan sang putri yang mendadak hamil, setelah di titipkan selama seminggu di rumah senopati Bocing .

Dan rahasia lainnya yang terkuak adalah, ternyata sang patih gajah bengkak Edi, sudah lama memendam perasaan cinta pada dayang Aya.#pantas, setelah mendengar rencana pernikahan paduka raja, sang patih, langsung mengajukan surat pengunduran dirinya#

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun