Mohon tunggu...
Novi Dwi
Novi Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Media

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dreamin Power

23 Januari 2024   22:52 Diperbarui: 7 Februari 2024   05:28 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari bersinar lembut menembus jendela kamar yang dihiasi oleh segala bentuknya berwarna merah muda.

(memutar musik tenang)

Udara sejuk meniup mengitari sekitarnya, lalu cahaya yang dengan manjanya menyelinap menerangi kamar indah ini hingga membangunkan Aylana yang sedang terlelap tidur. Yap! Wanita cantik yang baru saja dibangunkan oleh cahaya berkilau ini bernama Aylana. Aylana merupakan anak satu-satunya dari keluarga Amerta. Amerta merupakan nama keluarga yang berasal dari nama ayahnya, yang memiliki arti abadi. Dengan harapan keluarga ini dapat menjadi keluarga yang abadi secara utuh. Aylana tinggal di rumah yang megah bersama ayah dan ibunya. Mereka hidup dengan segala damai yang selalu dituang dengan rela.

"hoamm..." Aylana menguap sambil bergerak gelisah karena merasa terganggu oleh cahaya yang masuk pada netra cemerlang itu. Tidak ada pilihan selain Aylana membuka matanya dan terbangun hingga sadar sepenuhnya. Pagi ini, Aylana menciptakan kalut dalam dirinya karena ia baru saja bermimpi buruk dan akan segera terwujud.

Kenapa mimpi Aylana dapat diwujudkan? Begini akarnya.

Aylana merupakan wanita yang sedang tinggal di bumi selama 18 tahun, katanya ia ingin tinggal beribu-ribu tahun lagi. Aylana memiliki sesuatu yang tidak dipunya manusia lainnya. Sesuatu itu ialah mimpi yang menjadi sebuah kenyataan. Selalu, dan akan selalu seperti itu. Entah sejak dari kapan pastinya Aylana memiliki kemampuan ini. Yang pasti, Aylana menyadari ketika kala itu berumur 7 tahun. Dimana, Aylana sangat ingat sekali dalam lelapnya ia bermimpi dihadiahi seekor kucing yang sangat menggemaskan oleh kedua orang tuanya. Dan pada esok harinya hal tersebut benar-benar terjadi dengan segala sudut yang sama persis ada pada mimpinya.

Sejak saat itu, kedua orang tua Aylana memiliki kekhawatiran terhadapnya. Aylana menyebutnya sebagai Miner (dreamin power). Aylana menilai bahwa Miner ini merupakan sebuah anugerah yang diberikan Tuhan kepadanya. Tidak hanya itu, Aylana juga menilai bahwa Miner ini memiliki sisi positif dan juga negatif. Dimana pada satu sisi ia tahu akan dikaruniai kebahagiaan pada hidupnya ataupun di sisi lainnya ia tahu akan terjadi keburukan. Tentu Aylana dapat mengubah kedua sisinya tetapi pasti memiliki risiko pada kedua sisi tersebut.

Seperti pada akhir-akhir ini, Aylana bermimpi sesuatu yang benar-benar buruk. Ayahnya akan meninggal di tangan bawahannya yang berkhianat terhadap ayahnya. Dalam mimpi itu, ayahnya tergeletak tak berdaya di kantornya. Dalam mimpi itu, ayahnya sedang berusaha kabur dan berteriak seperti ini "Aylana, ini ayah. Nak, tolong bantu ayah. Ayah sedang ada di kantor pada tanggal 12 pukul 22.03 pagi" Setelahnya, Aylana terbangun.

"Arghh!!" Aylana mengacak rambutnya frustasi karena dihantui mimpi buruk selama beberapa hari kebelakang. Aylana tidak mau menceritakan ini kepada kedua orang tuanya, karena Aylana khawatir mereka akan sangat panik. Sehingga, Aylana memilih untuk mengubah mimpinya sendiri. Aylana sangat sayang ayah dan ibunya, ia tidak mau kehilangan satu dari mereka dulu untuk kali ini.

Aylana terduduk dan berjalan ke arah jendela sambil membukanya. "hmm.." Aylana menghirup dalam-dalam udara yang segar agar menenangkan pikirannya. "Sekarang tanggal 6 yang berarti aku masih punya waktu 5 hari lagi untuk mencegah mimpi ini menjadi kenyataan" Gumam Aylana yang sedang beradu dengan pikirannya sendiri.

 “Aylana, sarapannya sudah siap nak…” Ibu Aylana berteriak sembari mengetuk pintu kamar Aylana yang membuatnya sedikit terkejut. "Iya bu sebentar..." Akhirnya, Aylana membuyarkan lamunannya dan memutuskan untuk bergabung sarapan bersama ibu dan ayahnya. Sarapan bersama di meja makan ini sudah menjadi rutinitas dalam keluarga Amerta.

Keluarga Amerta sedang asyik memakan sarapan yang dibuat oleh ibu Amerta. Beberapa saat, meja makan terasa hening sampai ketika Aylana membuka suara untuk bertanya kepada ayahnya, "Ayah, tanggal 12 nanti ayah mau kemana? Temenin Aylana main yuk bareng sama ibu juga!" Aylana bertanya dengan tenang, sementara hatinya gelisah untuk menunggu jawaban dari ayahnya.

“Umm boleh nak, emangnya Aylana mau kemana hm?” Jawaban ayahnya meredakan kegelisahan yang ada pada diri Aylaba. Seketika senyum Aylana muncul "Ayah serius?! Aylana ingin ke tam..." Belum sempat Aylana menyelesaikan jawabannya, tiba-tiba ayah Aylana memotong pembicaraannya yang membuat Aylana lemas setengah mati. "Eh, maaf nak. Ayah baru ingat kalau ayah sudah punya janji penting untuk mengurusi pekerjaan ayah pada tanggal 12".

"Jadi, mimpinya benar..." Gumam Aylana di dalam hati. Ibunya menepuk pelan bahu Aylana dan berkata "Aylana pergi mainnya sama ibu aja ya nak..."

"Gapapa bu, lain kali aja deh" Aylana tersenyum sambil mengakhiri kegiatan sarapannya dan kembali ke kamar untuk memikirkan langkah kedepannya demi menyelamatkan keluarga yang sangat Aylana sayangi.

"Bengong mulu nih, kenapa sih Aylana?" Ucap Barat. Barat merupakan sahabat baik Aylana, Barat selalu menjadi hero bagi Aylana, karena Barat selalu menolong Aylana dikala susah, selalu menemani kapanpun, dan selalu membuat Aylana bahagia. Mereka sedang berada di kediaman Barat untuk bertemu dan berbincang.

"Eh! Iya nih aku punya Miner buruk lagi Barat..." Aylana memberi tahu alasan ia melamun kepada barat. Barat yang sudah mengerti akan miner yang terjadi pada Aylana akhirnya memutuskan untuk mendengarkan penjelasan Aylana dari awal sampai akhir.

"Demi apa sih?!" Barat terkejut dengan Miner yang Aylana mimpikan. Barat memasang raut wajah serius dan berkata "Aku punya ide!"

Hari demi hari Aylana jalani dengan penuh kegelisahan, hingga pada akhirnya tanggal 12 pun datang. Dimana hari ini merupakan hari yang begitu mempertaruhkan usaha Aylana untuk mengubah hal buruk yang ingin Aylana cegah. Tentu Aylana tidak sendiri, Barat menemani dalam menjalankan misi hari ini bersama rekan-rekan Barat lainnya.

Ide yang Barat anjurkan pada pertemuan kala itu membuat Aylana semangat untuk mengubah Miner kali ini. Ide yang Barat berikan sedang di eksekusi oleh Aylana dan Barat. Dimana sekarang, pada tanggal 12 pukul 19.00 malam Aylana dan Barat sedang bersembunyi di dalam gedung perusahaan ayah Aylana. Aylana menyetujui ide Barat, yang mana Barat meminta bantuan kepada kerabatnya yang menjabat sebagi polisi untuk berpatroli dan memeriksa gedung perusahaan ayah Aylana. Polisi berpatroli dan memeriksa di bagian luar dan dalam gedung, sedangkan polisi akan mendekati ruangan kantor ayah Aylana pada pukul 21.58.

Aylana tak hentinya melihat pintu masuk, agar ia dapat melihat wajah pelaku yang diduga merupakan bawahan ayahnya sendiri yang berkhianat. "Ish..." Aylana kesal saat baru saja memikirkan kembali Miner itu.

Tiba jam menunjukkan angka 21.00 Aylana melihat sekelompok orang memasuki gedung dan Aylana perhatikan wajah satu per satu dari mereka. Dan hasilnya, orang-orang itu diduga menjadi pelaku dalam mimpi Aylana. "Barat!! Ituuu!!!" Aylana berbisik sambil menepuk punggung Barat cepat.

Barat dan Aylana pun segera bergegas mengikuti mereka dari belakang, dan benar saja arah tujuan mereka yaitu ke dalam ruangan kantor ayah Aylana. Aylana sudah sangat gemas sehingga Aylana ingin sekali memukul segerombolan orang tersebut, tetapi untugnya Barat yang sudah mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Aylana itu menahannya sembari meletakkan jari telunjuknya di mulut "suttt" Barat memebrikan tanda kepada Aylana untuk sabar dan kembali pada rencana awal yang sudah disepakati.

Akhirnya, orang-orang itupun masuk ke dalam ruangan kantor ayah Aylana. Ketika pintu tertutup semua polisi, Aylana dan Barat berpatroli di depan ruangan itu. Raut wajah Aylana telihat sangat gelisah dan tak karuan, karena Aylana sangat khawatir terhadap apa yang terjadi kepada ayahnya sedangkan dia harus mengikuti rencana agar nantinya dapat berhasil menyelamatkan ayahnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 21.55 dan dibarengi dengan suara bising dari dalam kantor. Sontak Aylana menganggukan kepala sebagai simbol kepada semua polisi untuk dapat masuk. Hambatan terjadi ketika Barat mendorong pintu tersebut, Barat menampilkan wajah panik dan mengalihkan pandangannya kepada Aylana "Gawat!! Pintunya terkunci dari dalam".

(memutar musik menengangkan)

Aylana terkejut dan terkulai lemas sambil menangis, karena ia kira rencananya akan gagal dan kehilangan ayah yang sangat ia cintai. Tetapi tiba-tiba suara tembakan yang sangat keras terdengar dan menghancurkan pintu ruangan tersebut. Ternyata tembakan itu berasal dari salah satu polisi yang memang membawa senjata. Akhirnya Aylana langsung bangkit kembali dan membantu untuk mendobrak pintunya hingga terbuka.

Begitu terkejutnya Aylana ketika disuguhkan segerombolan orang di dalamnya membawa besi, kayu, hingga benda tajam yang digunakan untuk menghabisi ayahnya. Segerombolan orang itu seketika panik dan langsung mengangkat tangan mereka. Segerombolan orang yang diduga menyiksa ayah Aylana itu sudah tidak bisa kabur kemana-mana lagi karena terkepung. Aylana langsung berlari dan memeluk erat ayahnya sambil menangis. "Ayah... Aylana takut gak bisa ketemu ayah lagi. Terima kasih ayah sudah memberi tahu tepat tanggal dan jam kepada Aylana lewat mimpi. Ayo ayah kita pulang" Seketika ayah Aylana pun menangis. Barat dan para polisi mengurus orang-orang tersebut untuk dimintai keterangan di kantor polisi. Seketika gedung ayah Aylana pun ramai dan banyak orang yang melihat keributan di dalamnya.

Akhirnya, Aylana dapat mengubah Minernya yang kesekian kali. Aylana sangat bersyukur memiliki kemampuan ini, karena dengan Miner dan bantuan dari temannya Barat ia bisa menyelamatkan ayahnya. Ibu Amerta sungguh terkejut ketika diceritakan kembali oleh ayah Aylana, ia dan suaminya sangat bersyukur sekali karena memiliki anak yang sangat sayang kepada keluarga. Tak lupa, keluarga Amerta juga berterima kasih kepada Barat dan polisi yang telah membantu mereka untuk menjadi keluarga yang utuh lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun