Saya dan keluarga selalu menggunakan semua produk yang dikeluarkan Perum BULOG. Mulai dari Beras Kita, Gula Manis Kita, Minyak Goreng Kita, Terigu Kita dan Daging Kita telah menjadi konsumsi saya dan keluarga sehari-hari. Ulasan mengenai produk ini telah saya tulis di blog pribadi saya di sini http://www.opiardiani.com/2018/04/tiga-sebab-ibu-indonesia-memilih-produk-kita.html. Bagi saya, memakai produk KITA bukan sekedar sehat, murah, dan terjangkau tetapi juga kebanggaan saya sebagai orang Indonesia dan pekerja di Perum BULOG.
Semua produk "Kita" sudah saya coba untuk konsumsi keluarga. Â Mulai dari beras -baik yang medium maupun premium, dari beras milky, beras merah sampai beras hitam. Â Beras yang saya konsumsi sehari-hari adalah BerasKita Premium dan BerasKita beras merah yang dikemas vakum. Â Anak-anak saya menyukai rasa nasi yang legit dari beras milky. Â Semuanya adalah beras lokal yang diolah dengan teknologi pasca panen terbaik.Â
Saya sekeluarga juga mulai mengkonsumsi daging kerbau Daging Kita dan bakso daging kerbau Bakso Kita. Setelah merasakan makan daging kerbau, baru tahu ternyata rasanya sama lezatnya dengan daging sapi. Biasanya kami makan daging dan bakso sapi. Â Tetapi, sekarang ada Daging Kita dan Bakso Kita dari daging kerbau yang harganya lebih terjangkau dan juga sehat. Â Kandungan lemak dan kalori pada daging kerbau jauh lebih rendah di bawah daging sapi. Sedangkan kandungan protein, kalsium dan zat lainnya hampir sama.
Mulanya saya agak was-was, kuatir anak-anak tidak suka daging kerbau. Tetapi setelah dimasak dan dicoba, ternyata semua suka. Â Bakso Kita saya jadikan tambahan untuk sup, nasi goreng, atau tumisan sayur sebagai sumber protein. Â Rasanya tidak berbeda dengan daging sapi, bahkan agak sulit membedakan rasanya. Â Rasanya, tidak akan sulit beralih makan daging kerbau bagi orang yang terbiasa makan daging sapi. Â Penasaran dengan produk Kita? Ingin mencicipi juga? Segera saja mengunjungi outlet RPK terdekat.
Untuk menjamin ketersediaan pasokan yang akan mensuplai demand di outlet-outlet RPK, saat ini Perum BULOG mulai bekerjasama dengan industri pengolahan. " Kita sedang bekerjasama dengan pabrikan yang dapat mengolah dalam jumlah lebih besar sehingga kontinuitas produk dapat terjamin dan upaya kita agar dapat mendekatkan ketersediaan ke masyarakat bisa tercapai secara sinambung," ujar Direktur Komersial Perum BULOG Tri Wahyudi Saleh.
Jalan panjang Perum BULOG masih terbentang di hadapan. Kondisi apapun tidak seharusnya menjadi halangan. Upaya bercengkerama dengan para citizen journalist dan menyampaikan fakta serta informasi terkini untuk diketahui masyarakat merupakan langkah yang baik. Menjelang usianya yang ke 51, Perum BULOG dihadapkan pada era yang menghendaki kreasi tiada henti.