Mohon tunggu...
Novi Ardiani (Opi)
Novi Ardiani (Opi) Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak yang senang menulis. Mantan dosen dan wartawan yang sekarang bekerja sebagai karyawati BUMN di Jakarta. Ngeblog di www.opiardiani.com. IG @opiardiani. Email: opiardiani@gmail.com.

Ibu dua anak yang senang menulis. Mantan dosen dan wartawan yang sekarang bekerja sebagai karyawati BUMN di Jakarta. Ngeblog di www.opiardiani.com. IG @opiardiani. Email: opiardiani@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Profesionalisme Terintegrasi Seorang Ibu: ini Versi Saya

12 Mei 2016   16:43 Diperbarui: 12 Mei 2016   16:59 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Profesional memiliki pijakan kuat dalam pendidikan anak (BUnda Sayang), manajemen rumah tangga (Bunda Cekatan), dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat (BUnda Produktif) (dok.pri)

1.  Bunda Sayang

  • Mampu menyediakan waktu efektif kebersamaan dengan anak-anak minimal satu jam di pagi hari dan 3 jam di malam hari selama hari kerja (Senin sd Jumat) yang diisi dengan kegiatan yang melatih kemandirian dalam kasih sayang
  • Mampu menyediakan waktu efektif kebersamaan di hari libur dan akhir pekan (Sabtu-Minggu) full diisi dengan kegiatan yang mengasah pembelajaran dalam kasih sayang.  Kalaupun melakukan kegiatan di hari Sabtu, sedapat mungkin mengikutsertakan anak-anak
  • Mampu menyediakan waktu minimal satu atau dua jam dalam sepekan untuk berdiskusi soal pendidikan anak dengan pasangan
  • Mampu mengikuti kajian atau workshop atau seminar parenting atau belajar perihal pendidikan anak minimal satu kali dalam sebulan
  • Mampu berkomunikasi efektif dengan anak yang ditandai dengan anak memahami apa yang kita sampaikan, anak mampu menyampaikan dan terlihat ingin selalu menjalin komunikasi dengan ibu
  • Mampu mengasuh anak-anak dengan baik ditandai dengan anak-anak tumbuh sehat tidak mudah sakit, tidak kumat alergi, dan tumbuh kembangnya normal
  • Mampu membuka diri untuk belajar hal-hal baru yang sifatnya mendukung pendidikan anak seperti belajar memasak, mendongeng, dan kreatifitas anak

2.  Bunda Cekatan 

  • Mampu mengatur keuangan rumah tangga sesuai dengan pendapatan suami istri yang digabung, ditandai dengan cash flow yang lancar dan semua kebutuhan dapat dipenuhi berdasarkan skala prioritas yang disepakati bersama pasangan
  • Mampu mengikuti workshop atau kelas belajar finansial planning dan updateperkembangannya minimal sekali dalam setahun
  • Mampu mengimplementsaikan ilmu manajemen rumah tangga yang didapat dari buku dan komunitas belajar sesuai dengan kebutuhan keluarga, ditandai dengan teraturnya rumah tangga dan minim komplain dari suami atau anak

3.  Bunda Produktif

  • Mampu menemukan minat, bakat, dan passion serta mengembangkannya menjadi suatu yang produktif, diantaranya:
  • Mampu menghasilkan tulisan yang inspiratif dan bermanfaat minimal satu tulisan dalam satu pekan, dan diupload ke blog/website
  • Mampu mengambil kesempatan untuk menjadi narasumber untuk keminatan kepenulisan dan marketingdi forum-forum pembelajaran, setidaknya dua kali dalam setahun (untuk menambah jam terbang)
  • Mampu ikut lomba menulis dan minimal masuk nominasi setidaknya dalam event lomba menulis tiga kali dalam setahun
  • Mampu mengambil kesempatan memandu acara (MC) minimal enam kali dalam setahun (untuk menambah jam terbang)
  • Mampu menerbitkan buku karya sendiri tahun depan (2017) minimal 1, dan berkelanjutan di tahun tahun berikutnya
  • Mampu memperluas wawasan dan networking dengan aktif di komunitas yang positif dan mengambil peran di dalamnya
  • Mampu meningkatkan kualitas ibadah dengan mengikuti kajian minimal 2 kali dalam sebulan
  • Mampu produktif tanpa harus menyisihkan kewajiban utama mengasuh anak-anak dan keluarga, ditandai dengan kita mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat (materi dan non materi) tetapi pertumbuhan anak-anak tetap dapat dipantau dengan baik dan anak-anak tetap mendapatkan hak dan kasih sayang dengan properly.  
  • Mampu menikmati dan memberikan apresiasi bagi diri sendiri dari pengembangan minat dan bakat yang telah dilakukan, ditandai dengan makin semangat untuk mengembangkan diri

4.  Bunda Salihah

  • Mampu memperjuangkan nilai-nilai tauhid, kejujuran, integritas (kesamaan kata dan sikap), ulet dan persistent, berani memperjuangkan sesuatu yang diyakini adalah kebenaran dengan dasar yang kuat, ditandai dengan apa apa yang kita lakukan di dalam hidup selalu didasarkan pada nilai-nilai itu
  • Mampu meninggalkan nama baik dan catatan pemikiran tentang pembelajaran perempuan yang tak boleh henti yang ditulis dengan rapi (bentuk buku atau blog/website), sampai ketika kita meninggal pun pemikiran dan ide-ide kita tetap bermanfaat bagi masyarakat dan dikembangkan seiring dinamika zaman oleh peradaban selanjutnya.
  • Mampu menjalankan program pembelajaran perempuan seumur hidup, dengan cara melakukannya terhadap diri sendiri dan berusaha menularkannya kepada orang lain lewat tulisan dan komunitas, ditandai dengan tidak pernah berhenti belajar dan menuliskannya dan menyebarluaskannya untuk mempengaruhi orang lain mengikuti jejak kita.
  • Mampu merasakan kebahagiaan dengan menjalankan program nomor 4.c, ditandai dengan makin semangat menjalani hidup walaupun apapun yang dihadapi, sebab hidup penuh amal manfaat adalah sesuatu yang sangat bernilai sebagai bekal pulang.

Nah, setelah dituliskan, saya mendapati bahwa memang profesionalisme perempuan itu terintegrasi dalam satu kesatuan; individu, istri dan ibu.  Dan apa yang sudah saya tuliskan adalah versi saya.  Versi bunda-bunda yang lain mungkin berbeda.  Saya mendapati bahkan  ada irisan yang menunjukkan kemiripan bebrapa indikator di ranah yang berbeda.  Profesionalisme ibu untuk ranah Produktif dan Salihah ternyata juga merupakan bagian dari individu.  Artinya seorang ibu juga adalah makhluk sosial yang tidak bisa tidak memang perlu berekspresi untuk menyadari eksistensi dirinya. Setiap ibu pasti ingin bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarganya, dan lingkungannya. 

Saya menyadari, beberapa indikator sangat sulit untuk saya kuantifikasi, sehingga masih kualitatif.  Selanjutnya, semua adalah proses.  Semoga saya dapat menjalani proses dengan penuh semangat!

Namun, satu hal penting yang perlu diingat selalu adalah, bahwa keseimbangan akan menjadi jalan yang paling baik untuk terciptanya sebuah harmoni yang utuh.  Seorang perempuan sebagai individu, istri, dan ibu selayaknya selalu mendekat ke garis keseimbangan, untuk harmoni hidup ini.  Ada saatnya kita harus mengejar ketertinggalan di pijakan Bunda Sayang atau Bunda Cekatan.  Namun ada kalanya kita harus lebih meningkatkan pijakan di Bunda Produktif ataupun Bunda Salihah.  Semua berproses.  Proses pembelajaran itu terjadi sepanjang hidup.  Selama kita berproses menjadi lebih baik dari waktu ke waktu, walaupun sedikit demi sedikit, Insha Allah kita telah melangkah di pijakan yang benar. Keep on moving Bunda......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun