Mohon tunggu...
Novi Ardiani (Opi)
Novi Ardiani (Opi) Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak yang senang menulis. Mantan dosen dan wartawan yang sekarang bekerja sebagai karyawati BUMN di Jakarta. Ngeblog di www.opiardiani.com. IG @opiardiani. Email: opiardiani@gmail.com.

Ibu dua anak yang senang menulis. Mantan dosen dan wartawan yang sekarang bekerja sebagai karyawati BUMN di Jakarta. Ngeblog di www.opiardiani.com. IG @opiardiani. Email: opiardiani@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Profesionalisme Terintegrasi Seorang Ibu: ini Versi Saya

12 Mei 2016   16:43 Diperbarui: 12 Mei 2016   16:59 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Profesional memiliki pijakan kuat dalam pendidikan anak (BUnda Sayang), manajemen rumah tangga (Bunda Cekatan), dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat (BUnda Produktif) (dok.pri)

Saya sebagai individu adalah perempuan 38 tahun yang senang mengungkapkan pikiran dan berkisah lewat tulisan, senang mendongeng dan bercerita, senang memandu sebuah kegiatan atau acara-acara, senang mempelajari hal-hal baru untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan, dan senang memikirkan hal-hal yang sifatnya menghasilkan sebuah inspirasi dan berbagi dengan sebanyak mungkin orang. Latar belakang saya sebelumnya sebagai jurnalis dan dosen membentuk saya tetap suka menulsi dan suka belajar mengembangkan pengetahuan sampai hari ini. 

Kini saya adalah pekerja kantoran yang masih memiliki mimpi untuk bisa melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi. Saya menyadari pentingnya membangun jaringan dan berkomunitas yang positif untuk memberikan ruang bagi diri saya berekspresi dan memberi manfaat bagi orang lain.  Jika dikerucutkan, sebagi individu saya adalah seorang penulis, MC, pembelajar, dan pekerja kantoran yang masih ingin lanjut kuliah S3. Dari pengerucutan inilah saya ingin menetapkan indikator profesionalitasnya.  Sesederhana mungkin yang sekiranya mampu saya jalani ke depan.  Saya mencoba menyusun indikator yang detil dan kuantitatif, supaya lebih mudah mengukur saat evaluasi.

Sebagai individu, indikator profesionalitas perempuan versi saya (setelah merenungi diri sendiri) adalah:

  • Mampu menghasilkan tulisan yang inspiratif dan bermanfaat minimal satu tulisan dalam satu pekan, dan diupload ke blog/website
  • Mampu mengambil kesempatan untuk menjadi narasumber untuk keminatan kepenulisan dan marketingdi forum-forum pembelajaran, setidaknya dua kali dalam setahun (untuk menambah jam terbang)
  • Mampu ikut lomba menulis dan minimal masuk nominasi setidaknya dalam event lomba menulis tiga kali dalam setahun
  • Mampu mengambil kesempatan memandu acara (MC) minimal enam kali dalam setahun (untuk menambah jam terbang)
  • Mampu menerbitkan buku karya sendiri tahun depan (2017) minimal 1, dan berkelanjutan di tahun tahun berikutnya
  • Mampu memperluas wawasan dan networking dengan aktif di komunitas yang positif dan mengambil peran di dalamnya
  • Mampu meningkatkan kualitas ibadah dengan mengikuti kajian minimal 2 kali dalam sebulan

2.  Sebagai istri

Sebagai istri, saya termasuk istri yang tidak selalu berada di samping suami dikarenakan suami sering melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.  Sehari-hari juga kami bekerja di tempat kerja dan bidang pekerjaan yang berbeda, walaupun kami memiliki sebuah persamaan latar belakang pendidikan yaitu Mikrobiologi. Pada saat-saat tidak berdekatan dengan suami, komunikasi fisik digantikan dengan komunikasi verbal.

Kami termasuk pasangan yang menyadari bahwa terpisah jarak mengajari kami untuk saling percaya pada pasangan. Walaupun masing-masing dari kami tidak lepas dari godaan dan kerikil, tetapi sampai hari ini Alhamdulillah Tuhan masih menyatukan kami dalam ikatan yang suci.  Kami suami istri menyepakati sebuah misi untuk saling menjadi partner untuk mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.  Dari misi inilah saya berusaha menurunkan indikator profesionalisme saya sebagai istrinya.

Sebagai partner, saya sebagi istri sering diajak diskusi dan dimintai pendapat suami dalam banyak hal termasuk membantu pekerjaan kantornya. Sebaliknya, suami pun sering memberikan masukan tentang aktivitas saya dalam pekerjaan dan nonpekerjaan.  Seringkali, kami juga merumuskan mimpi-mimpi yang ingin kami capai berdua termasuk pergi haji dan menyekolahkan anak-anak setinggi mungkin.

Sebagai istri, indikator profesionalitas perempuan versi saya (setelah berdiskusi jarak jauh dengan suami karena saat ini beliau sedang bertugas di Amsterdam-Volendam-Keukenhof Netherlands) adalah:

  • Mampu menyediakan waktu minimal pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu) selama minimal 2 sampai 3 jam untuk bertukar pikiran dengan suami secara intensif tidak terdistraksi hal lain
  • Mampu menjaga komunikasi verbal selama berjauhan dengan telepon, chatt, email dan link tulisan-tulisan atau media sosial, minimal komunikasi 1 sampai 2 jam efektif dalam sehari.
  • Mampu membuka diri untuk terus belajar dan berproses tumbuh bersama suami menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu dengan cara bersama suami minimal satu kali dalam sebulan melakukan kegiatan bersama yang sifatnya pembelajaran bagi suami istri, bisa dengan ikut seminar parenting atau kajian pasutri, bisa juga melakukan aktivitas berdua yang menumbuhkan semangat pembelajaran bersama.
  • Mampu memberikan support kepada suami untuk mencapai misi selamat bersama dunia dan akhirat dengan cara menjaga integritas dan kejujuran, konkritnya dengan:
  • Tidak membelanjakan uang yang seharusnya ditabung dan tidak menabung uang yang seharusnya dibelanjakan
  • On budget
  • Tetap berbagi dalam keadaan lapang dan sempit

3.  Sebagai ibu

Sebagai ibu dari dua orang putra dan putri, saya terlebih dulu merenung dan bertanya kepada anak-anak saya tentang ibu seperti apa yang mereka harapkan, untuk dapat menyusun indikator profesionalismenya. Ranah tugas ibu sebagaimana telah dibuat tingkatannya oleh Bunda Septi adalah:

  1. Bunda Sayang, kaitannya dengan pendidikan anak
  2. Bunda Cekatan, kaitannya dengan manajemen pengelolaan rumah tangga
  3. Bunda Produktif, kaitannya dengan upaya bunda untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat, dapat berupa materi maupun non materi.
  4. Bunda Salihah, kaitannya dengan nilai-nilai hidup yang kita perjuangkan sebagai perempuan yang beriman

Bertolak dari situ, saya akhirnya merumuskan indikator profesionalisme ibu dilihat dari masing-masing ranah adalah sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun