Mohon tunggu...
Yulianus Magai
Yulianus Magai Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis mudah Papua
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Yulianus magai, anak mudah Papua Yang kini aktif menulis di di www.wagadei.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

WALHI Papua: Pemprov Harus Komitmen tentang Perlindungan Hutan Papua dan Lingkugan Hidup Masyarakat Adat Papua

24 Februari 2023   16:47 Diperbarui: 24 Februari 2023   17:25 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerusakan Hutan di Tanah Papua (IST)

Jayapura,- Wahana Lingkungan hidup Wahli Papua mengingat kan agar "Pemerintah provinsi  Papua  harus Komitmen tentang Perlindungan Hutan Papua dan Lingkugan Hidup Masyarakat Adat Papua" hal ini di katakan direktur Wahli Papua Maikel Primus Peuki,kepada media ini pada Jumat (24/2/2023).

 Tanah Papua bukan hanya dikenal dengan hutan papua yang rimba dan kaya akan flora dan fauna yang ada di darat. Lahan berhutan seluruh Indonesia pada 2019 seluas 94,1 juta hektar atau 50,1% dari total daratan, sedangkan 40% hutan primer tersisa di Indonesia berada di Papua dan Papua Barat.

Hutan Papua adalah suatu-satunya hutan Indonesia yang memiliki tingkat keragaman hayati tertinggi di dunia, dengan 20.000 spesies tanaman, 602 jenis burung, 125 mamalia dan 223 reptil. Hutan juga jadi sumber utama mata pencaharian bagi masyarakat adat. 

Papua juga memiliki banyak pulau-pulau kecil yang berada di wilayah timur indonesia, terdapat 3.676 pulau yang punya nama dan ada 6 pulau yang tidak punya nama dari. Dari pulau-pulau kecil yang ada saat ini memiliki kawasan hutan mangrove yang sangat tinggi mengikat karbon

Pasca Pemekaran daerah otonomi baru di papua, memicu banyak polemik dari berbagai sektor. Pemerintah papua, baik itu 4 provinsi yang baru maupun yang 2 provindi yang induk harus komitmen dalam perencanaan pembangunan perlu perlindungan tentang lingkungan dan Hutan Papua.

Dalam penyusunan rencana pembangunan jangka panjang, kajian lingkungan hidup strategis, Rencanan Tata Ruang Wilayah Kota, Analisis mengenai dampak lingkungan dan dokumen perencanaan lainnya harus di bahas dengan melibatkan semua pihak yang terkait, baik itu lembaga masyarakat, organisasi lingkungan dan bahwa masyarakata adat papua yang masih eksis berada dalam lokasi strategis di papua.

Kekhawatiran Masyarakat adat Papua 

Persoalan sosial ekonomi. Perubahan iklim memicu dan hadisrnya provinsi baru membuat masyarakata adat papua seakan belum siap dalam menghadapai keadaan kedepannya dengan keberadaan masyarakat yang masih tergantung dengan hutan. lain itu ancaman datang juga dari beberapa investor yang sedang beraktivitas di kawasan sekitar papua, baik itu yang kabupaten yang berada di provinsi papua dan papua barat, termasuk 4 daerah provinsi baru.

oleh karena itu, untuk mengatasi problem yang demikian, seperti persoalan semakin terancamnya hutan papua dan masyarakata adat papua, memang membutuhkan sebuah kebijakan dan regulasi yang berbasis pada kondisi faktual dan masyarakat. Serta memiliki perspektif sensitif ekologi dan perubahan iklim, perlu ada kebijakan dan regulasi nantinya melihat aspek perlindungan, rehabilitasi dan memperhitungkan urusan -urusan lingkugan hidup untuk menghitung potensi yang akan hilang serta dampaknya bagi keberlanjutan yang berada di sekitaran hutan dan dalam hutan serta berada di kawasan pesisir pulau kecil . 

Untuk itu Walhi Papua menghimbau kepada seluruh masyarakat adat papua untuk sesegera mungkin memetakan dan mendokumentasikan semua wilayahnya sebelum wilayahnya hilang akibat dari bencana ekologi dan krisis iklim yang akan melanda hutan papua dan masyarakat adat papua terutama masyarakat adat paua yang masih memiliki hutan adat dan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun