Mohon tunggu...
Yulianus Magai
Yulianus Magai Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis mudah Papua
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Yulianus magai, anak mudah Papua Yang kini aktif menulis di di www.wagadei.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesejatian, Jhon Dan Tina Rawat Asmara

23 November 2022   21:10 Diperbarui: 6 Desember 2022   23:19 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Yulianus Magai (*)

 Ini bukanlah sebuah Sandiwara belaka, bukan juga sebuah kebetulan. Ini juga bukan tentang cerita indah di Pulau Dongen. Cerita Yang ingin aku cerita ini juga tak seindah cerita di pulau dongen. Akan tetapi, cerita ini adalah kisahku. Aku (Tina) Dengan John Teman kecil Ku, Yang kini jadi pacarku. 

Aku ingin ceritakan kisah ini,  karena Bagi ku Ini adalah Kisah Yang aku tak akan terlupakan. kisah ini adalah kisah di garis waktu. aku sadar bahwa jhon adalah Hujan untuk Bunga ku. Begitu juga dengan aku. Jhon manusia paling sibuk, tidak ada banyak waktu untuk aku. karenanya aku bersedia jadi pelengkap untuk Jhon. Jhon percaya pada ku, dengan segala cinta dan kasih nya. Jhon Love You. 

Aku kenal Jhon kecil sejak SD, di Sekolah dasar Santo Stefanus Bomomani,  SD Yppk St stefanus Bomomani.  di sana kami sudah berteman sejak dari kelas 5 SD Bersama beberapa teman kami lain Nya. Seperti, sika Bendi dan lain nya.  hingga kini kami di bangku Kuliah, jadi, j aku mengenal John betul betul. 

Dia adalah lelaki pemalu, Jarang bermain denga kami, jika selama kelas. tapi dengan tingka dan karya, dia adalah sosok lelaki idaman. Aku kenal Jhon Di bomomani Mapia, di kaki gunung Kobouge. Gunung tumpuan harapan anak Negeri Mapia. Mapia, bomomani biasanya siang terik nya matahari,  pagi berkabut. tiap  pagi ini,  asap mulai keluar dari Rumah Milik warga, TandaNya sebagian, warga Bomomani  siapkan sarapan pagi.  Asap tungku api dan baku Yang muali menutupi Gunung Yadu dan beberapa bukit itu, kadang aku Bingun membedakan, karena asap antara kabut. Sangatlah Sama.

Tiap pagi sebelum anak anak dari Ekago kunu, Tugoukunu, dawaikuni, kogemani, Bomopa dan kameikebo datang ke tempat ini untuk menempuh  pendidikan di sekolah ini, aku lebih dulu ke sekolah karena Rumah ku berdekatan dengan Sekolah. Guru Bamolki, salah satu Guru tertua, Asal Oksibil pegunungan Bintang, Guru tua di Mapia, kawin dengan Orang Mapia dan Banyak Anak. anak anak nya tidak tahu berbahasa aksibil, kerena mereka berbaur dengan anak anak mapia di bomomani. Ia kini menjabat sebagai kepala sekolah SD YPPK St Stefanus BOMOMANI. tiap pagi Guru ini selalu Ngopi di depan Kantor sekolah, Ruangan Yang Bertatatap dengan Kelas 5 dan 6 itu. 

Sebelum aku ketemu Jhon, teman ku, Aku lebih dulu ketemu dengan Guru ini. Tiap pagi ia minum kopi, Sambil menikmati suasana. kopi buatan moanemani cap cenderawasih burung surgeuntuk papua, itu menjadi kopi pilihan nya waktu itu.

Aku lebih dulu ke sekolah kerena Rumah ku berdekatan dengan Sekolah.beda dengan Jhon, Yang harus ke sekolah dari Sebelum Gunung kegouto, dawaikunu ke sekolah. Anak anak Yang saat ini bersekolah adalah Harapan dan titisan orang Mapia, Karenanya melahirkan pikiran Yang cerdas orang harus sekolah".

 

Jhon sudah aku anggap seperti teman ku sendiri., Setiap hari aku selalu menghabiskan waktu dengan Dia. "Jika di dalam Ruangan kelas" ruangan paling ujung timur dari Bangunan Yang lain.

  Saat kami di kelas 5 SD aku (Tina) aku tak Menyangka Jhon akan jadi pacarku, jika pada akhirnya begini, (Jhon jadi pacarku) Mungkin bukan itu saja yang membuat kami dekat, dengan nya tapi akan aku bangun kedekatan dengan Jhon paling dekat, John adalah teman akrab. Waktu itu, kini dia Hujan untuk Bunga ku. 

Setelah kami selesai SD Hingga SMA, kami tak pernah ketemu secara langsung, karena kami berbeda SMP dan SMA. Aku dengan cerita dari siska Iyai teman sekelas ku, Jhon ke wemena untuk melanjutkan sekolah menengah pertama SMP di SMP Santo Thomas Wamena. Sementara aku, aku di SMP YPPK ST Fransiskus Asisi moanemani Dogiyai Papua. 

Kami sekarang sudah beranjak dewasa. Aku sekarang duduk di kuliah pada semester Tiga, di universitas ternama di papua. sedangkan John yang menyebalkan dan menjengkelkan sudah lulus dan akan melanjutkan kuliah. John memang Kami teman tapi dia mengambil jurusan nya 4 tahun di bangku SMA, Dan lebih fokus ke Karier Nya sebagai Jurnalistik, buktinya baru Tahun ini ia diterima di salah satu universitas negeri di Papua.

" Bagi jhon Menjadi Jurnalis dan lebih memilih menulis, dan memperlihatkan segala ketidak adilana di Tanah ini adalah hidup nya." 

Sore itu Kota jayapura ibu kota provinsi Papua, kota Studi Bagi anak Papua. Kota ini Kelihatan sangat sibuk, tua mudah bahkan mama mama papua terlihat sibuk, termasuk Aku dan Jhon, sejak kemarin Jhon  sudah berjanji akan  bertemu aku. kami akan habiskan sore ini di tepian Danau tempat mereka "Tina Jhon salin curhatan"

Tua mudah bahkan mama mama di beberapa pasar di Jayapura terlihat sibuk. Mahasiswa Asal Dogiyai semua melintas di kawasan ini, mereka ke Asrama Dogiyai di expo, asrama Yang lama sudah di bangun oleh pemerintah daerah kabupaten Dogiyai, akan tetapi belum Resmikan.

"Ampox, buru buru sekali, kamu kemana? Kata Jhon kepada Kakaknya Yang sangat terburu-buru ke tujuanNya. 

Ah,  Jhon ko tidak  ikut kah?  itu katanya Pemerintah daerah kabupaten Dogiyai ada datang itu, untuk Resmikan asrama kita "asrama dogiyai  di expo. Jawab ampox,  sering di sebut lelaki Venus asal piyaiye Mapia itu. 

Oh sip sudah, Sa dengan Tina (Yuma beu) jadi sa tra jadi ke sana. Kata Jhon. oke baik sudah... daaa.. ucap ampox.

Di kawasan itu, mama Yohana Sibuk masak jagung di pasar Expo waena kota jayapura depan pengadilan tata usaha Negara, kota Jayapura. 

Disini di tempat ini adalah kebun bagi mama Yohana. Tak Hanya Mama Yohana tetapi banyak mama mama Papua lainnya juga.

Mama Yohana asal wamena papua, dia ke Jayapura pada tahun 90an. Mama ini selalu mencari uang untuk membiayai anak anak nya disini. Dengan menjual jagung bakar dan Pinang. ia mulai jualan pada 2003 lalu.

Kalau Jhon Punya Waktu untuk kami Jalan, maka setiap kali kami jalan kami selalu beli jakung bakar dan pinang di mama Yohana. 

Sore ini, Kami Singga dan beli disini. Jika malam hari tempat ini juga tempat banyak Nongkron oleh anak mudah Papua.

Selamat sore mama, Mama jual Jagung berapa 1 buah? Tanya Jhon Kepada mama Yohana.

Selamat sore anak berdua. Oh ia, Jagung ini mama Jual 1 buah 5 ribuh jawab mama Yohana.

"Oke baik, mama saya mau Beli jagung 2, pinang harga sepuluh Ribuh Ya! Ucap Jhon..

Yuma beu, Mau makan jagung kah? Kata Jho. Pada ku!... Mau to! belikan 2, sekalin heheh... kata ku  pada Jhon, kekasih ku manusia paling sibuk ini. Selagi mama Yohana siapkan Jagung dan pinang.

Ada ini anak, Terimakasih Ya anak berdua sudah Mau beli disini. Tuhan berkati anak berdua selalu. kata mama Yohana, sembari memberikan Jagung dan pinang. Pada Kami.

Terimakasih mama ucapku.

 

Seusai Itu, Jhon Tanjab Gas, Menuju tepian Danau Sentani. Kami duduk di pinggiran danau sentani, Hutan bagi Orang asli disni, tempat mereka " Orang senatani " mencari Mata pencaharian".

Sore itu, senja mulai Nampakan dirinya seusai matahari pamit Hari siang, menuju perandua. Jhon peluk aku erat Erat. Sore ini, dalam pikiran ku, tidak ada masa lalu dan masa depan, hanya masa kini, Aku bahagia dalam pelukan Jhon. Dalam pelukanNya Aku saksikan kedua Burung bangau mulai pacaran di atas Danau, beberapa nelayan di danau mulai Buang Jaring. Tak hanya itu, aku melihat Matahari tenggelan. Jho itu lihat dua burung bangau putih sedang Pacaran, dan Matahari mulai tenggelam, kata ku pada Jhon sambil aku makan Jagung bakar masakan mama Yohana, janung itu aroma Angin habema lembah baliem.wamena Papua.

Sejenak aku terbang ke dalam ingatanku yang tidak menyenangkan itu.

 

Jhon itu lihat, Kedua Burung bangau itu berpacaran seperti kita kata ku sambil menujukan burung bangau yang lagi pacaran.  John masih terdiam saat aku dalam pelukan nya, Mungkin saja dia sedang melamun tengah berada di dalam kondiisnya, dia cerita atau tidak tentang keadaan nya. Ku perhatikan raut wajahnya yang tenang dan terasa tidak asing bagiku, dia manis ya itu menurutku tapi menurut anak-anak perempuan yang lain John itu pangeran dengan sejuta kelebihan, kulitnya tidak lebih putih dari aku, badannya tinggi proforsional rambutnya Agak ringkar tapi pendek dan rapi. Kalau aku perhatikan dia sangat supel dan mudah bergaul dengan semu orang. Pantas saja banyak yang suka padanya. Suaranya memecah keheningan yang sejenak hadir diantara kami.

Kelihanya nya ada satu hal yang Jho ingin cerita pada ku, sore ini.

 "Aku masih terdiam dalam pelukan nya. " Jho kenapa kamu bawah aku ke sini? Kelihatan dari wajah mu Ada sesuatu Yang Jho Ingin cerita" Kataku Kepada manusia paling sibuk ini. 

Jhon Yang sedari tadi banyak pikir itu berkata, Yuma Beu, Artinya "Salah satu kata sayang dalam bahasa mee" Ko Tahu ka tidak, Jika Ko pacaran dengan Seorang Jurnalis Ko siap siap mental mu di Uji, Buktinya Sa tidak selalu ada aktu untuk ko? Kata Jho padaku, aku masih dalam pelukan Nya.

Cuma itu saja kah? Bagi Aku itu bukan uji mental. sa mengerti ko jho, beberapa kali Jho ajak aku liputan, situasi dan keadaan mu aku sudah tahu sekali, tra akan aku anggap itu adalah ujian mental. Ucap ku pada jhon Pacarku Manusia paling sibuk Yang ku kenal sejak kami kecil ini.

Wajah Jhon sore ini, making  terang ini sore ini Making unik, mungkin saja jawaban Yang aku beri Adalah Harapan nya. Jhon terlihat bahagia. 

Yuma beu, Ko tu Sa PU masa lalu kini dan nanti. Kata Jhon membatin pada ku, dia cubit cubit pipi kananku.

"saat kami berdua Jhon adalah manusia bertipe bicara banyak, mulai dari lelucon, Seriusan, hingga tenggelam ke kata kata gombalan.

Raut wajah nya Asli nya sudah mulai Nampak, Jhon lanjut cerita.

Yuma beu, sa ni paling tra suka Mengakuh saya sebagai Mahasiswa, Sampai kapan pun sa tak akan mengaku Sa ni adalah Mahasiswa. Cerita Jho 

Bee kenapa? Aku mulai Bertanya tanya

"Sa tahu sa di besarkan oleh Menulis/Jurnalisme, Sa lebih memilih untuk sa mengakuh sa sebagai jurnlis, sa tahu masalah papua bukan main, banyak kekerasan yang terjadi di papua, sa mau tuliskan itu semua biar anak cucu bisa baca. Kata Jhon membatin.

Oh ia sangat tidak papa Jhon, aku tetap jadi pelengkap mu Jhon. Ucap ku padanya.

 Jhon adalah Salah satu anak mudah Yang tak mau ketingalan zaman, apa lagi bicara soal Media dan digital. Jhon Paling aktif sekali. Walaupun Didikan, dedekasih, kaderan dan barkat dari kaka kaka nya, yang makin keras bagi pemula seperti Jhon itu. Akan tetapi berkat dan dedikasih dari kaka kaka nya Jhon juga termasuk salah satu Jurnalis mudah Yang bekerja di salah satu media yang di asuh oleh anak mudah papua. karena pekerjaan itu Jhon tak selalu ada waktu untuk Aku Tapi aku tak soalkan itu aku Tina wanita unik bagi Jhon pacar ku, aku tetap jadi pelengkapnya. 

Tak terasa, Jam Tangan Ku menujuk pukul 6.00 waktu papua, wp., Tanpa aku sadar jenja sudah berlalu, matahari sudah pamit, Untuk mempersiapkan tenaga demi menerangi bumi untuk besok. Itu Artinya gelap akan tiba.

 "John, Kita Pulang? Aku Punya Tugas Di asrama. Tina minta Jhon Pulang Usai dengarkan banyak cerita dari Jhon. 

Tunggu Ya Boss. Tunggu sa makan Pinang habis. kata Jhon sambil pamer Gigi merah nya kepada tina. Jii, Makan Pinang saja mo, Gigi Hancur baru. Tina mulai ganas. 

 Epen, Kah Ko lihat sa gigi ni. Jhon mulai memamerkan gigi merahnya lagi. 

Kemarahan tina Tidak bisa Tahan, tina Mulai diam diri dan tidak bisa berkata kata sambil Lihat lihat Jam Tangan berkali kali. 

Pinang adalah salah satu buang Yang rata rata di makan oleh Orang papua di Jayapura, untuk pinang jadikan merah pinang tidak hanya di makan buah tetapi ada tiga bahan yaitu pinang, siwi dan kapur.

Motor tua milik Jhon Mulai star, Tina muka mulai murang kelihatan nya Tina sudah marah betul, Jhon dalam Pikiran nya, Bangsatttt Naik sudah Kita Jalan. Hehehehe.

Tina naik dan Jhon mulai tanjap gas Bergegas Pulang. 

Jhon Antar aku pulang, Tugas ku aku sudah selesai aku kerjakan, Malam itu aku gelisah dan bingung, entah kenapa. Padahal aku baik-baik saja. Hanya sedikit Malasah semoga John tidak Pikur banyak antara aku dan Kariernya supaya semua berjalan sesuai Harapan nya Aku berfikir sejenak bahwa perasaan ini adalah cinta, tapi aku belum mengetahui pasti apakah ini perasaann cinta. Namun aku sadar Jhon adalah Hujan Untuk Bungah ku. 

Semoga bermanfaat.

Penulis adalah mahasiswa dan Jurnalis di Papua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun