Mohon tunggu...
Yulianus Magai
Yulianus Magai Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis mudah Papua
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Yulianus magai, anak mudah Papua Yang kini aktif menulis di di www.wagadei.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesejatian, Jhon Dan Tina Rawat Asmara

23 November 2022   21:10 Diperbarui: 6 Desember 2022   23:19 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mama Yohana asal wamena papua, dia ke Jayapura pada tahun 90an. Mama ini selalu mencari uang untuk membiayai anak anak nya disini. Dengan menjual jagung bakar dan Pinang. ia mulai jualan pada 2003 lalu.

Kalau Jhon Punya Waktu untuk kami Jalan, maka setiap kali kami jalan kami selalu beli jakung bakar dan pinang di mama Yohana. 

Sore ini, Kami Singga dan beli disini. Jika malam hari tempat ini juga tempat banyak Nongkron oleh anak mudah Papua.

Selamat sore mama, Mama jual Jagung berapa 1 buah? Tanya Jhon Kepada mama Yohana.

Selamat sore anak berdua. Oh ia, Jagung ini mama Jual 1 buah 5 ribuh jawab mama Yohana.

"Oke baik, mama saya mau Beli jagung 2, pinang harga sepuluh Ribuh Ya! Ucap Jhon..

Yuma beu, Mau makan jagung kah? Kata Jho. Pada ku!... Mau to! belikan 2, sekalin heheh... kata ku  pada Jhon, kekasih ku manusia paling sibuk ini. Selagi mama Yohana siapkan Jagung dan pinang.

Ada ini anak, Terimakasih Ya anak berdua sudah Mau beli disini. Tuhan berkati anak berdua selalu. kata mama Yohana, sembari memberikan Jagung dan pinang. Pada Kami.

Terimakasih mama ucapku.

 

Seusai Itu, Jhon Tanjab Gas, Menuju tepian Danau Sentani. Kami duduk di pinggiran danau sentani, Hutan bagi Orang asli disni, tempat mereka " Orang senatani " mencari Mata pencaharian".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun