Mohon tunggu...
Noven Lukito
Noven Lukito Mohon Tunggu... -

Hidup dan menghidupi

Selanjutnya

Tutup

Money

Jogokaryan dan Manajemen Strategik Syariah

15 Juni 2016   16:05 Diperbarui: 15 Juni 2016   16:14 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

D. Analisis Lingkungan berbasis Lillahita’alah

Sesungguhnya sholatku, ibadahku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam.

-Q.S. Al-An’am

Manajemen strategik syariah memiliki dua faktor analisis lingkungan, yaitu: analisis lingkungan internal yang terdiri dari strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan); dan analisis eksternal yang terdiri dari opportunities (kesempatan) dan threads (ancaman). Analisis tersebut digunakan untuk menjaga kelangsungan organisasi dan peningkatan mutu produk. Dalam kasus Jogokaryan, analisis lingkungan digunakan untuk menjaga kelangsungan dakwah islamiyah dan pemberdayaan umat.

Dalam artikelnya yang tersebar luas di media-media sosial, Salim A. Fillah menuliskan betapa menakjubkannya manajemen masjid Jogokaryan. Beliau sempat mengungkapkan bahwa manajemen masjid memiliki 3 langkah yakni pemetaan, pelayanan dan pemberdayaan.

Beliau memaparkan bahwa masjid Jogokaryan memiliki database dan peta da’wah yang bukan hanya mencangkup nama KK, pendapatan dan status pendidikan, namun juga mendetail seperti sudah haji atau belum, sudah ber-qurban atau belum. Dalam peta itu juga tercantum warna-warna dan ikon-ikon. Warna hijau berarti sangat mendukung dakwah, hijau muda berarti cukup mendukung dakwah, warna kuning berarti netral terhadap dakwah, warna merah berarti musuh dakwah. Ikon ka’bah berarti pernah berhaji, unta berarti sudah ber-Qurban, koin berarti sudah berzakat, dsb.

Artikel yang dibagikan oleh ust Salim A. Fillah juga berisi perkembangan masjid Jogokaryan dari tahun ke tahun. Dalam artikel lain, inisiasi Gerakan Subuh Berjamaah dan Gerakan Jamaah Mandiri muncul dari permasalahan internal yang dihadapi masjid Jogokaryan. Waktu itu kas masjid sedang surut sehingga mencetuskan Gerakan Jamaah Mandiri. Sedangkan Gerakan Subuh Berjamaah tercetus karena jamaah subuh yang juga surut.

Ini membuktikan bahwa masjid Jogokaryan sadar akan analisis eksternal dan internal. Pihak manajemen masjid memiliki data opportunity dan thread yang jelas dari database M\masjid. Strength dan weakness dari masjid Jogokaryan juga teridentifikasi dengan bukti munculnya Gerakan Jamaah Mandiri dan Gerakan Subuh Berjamaah.

E. Analisis Pesaing Masjid Jogokaryan

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
 Al-Baqarah:148

Menurut gambar yang tertera pada google maps, ada beberapa fasilitas yang sejenis dengan fasilitas yang diberikan oleh masjid Jogokaryan, semisal: hotel, gedung pertemuan dan masjid lain. Namun tidak serta merta kita mengkategorikan itu sebagai pesaing karena kemungkinan besar meereka memiliki segmentasi yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun