Alhamdulillahi binikmatihi tatimmushsholihat. Ucapan syukur senantiasa terpanjat untuk Rabb semesta alam. Shalawat dan salam untuk manusia mulia Muhammad sallallahu alaihi wasallam.
Tulisan kali ini kami hanya ingin sedikit berbagi pengalaman hinggi di titik ini, yaitu sebagai kontributor di Kompasiana. Beberapa bulan terakhir tergelitik penasaran ingin menulis di platform biru kece ini. Meski sebenarnya sudah membuat akunnya beberapa tahun lalu, hanya saja belum sempat berkontribusi mengirim tulisan.
Pasalnya, sudah terlebih dahulu menulis di platform lain yang sudah hafal betul mekanisme juga SnK yang berlaku di beberapa platform tersebut.
Ketertarikan ingin menulis di platform ini semakin menggebu ketika melihat teman dumay yang sudah sekian kalinya mengirim tulisannya di kompasiana.
Karena kami tipe tidak ingin merepotkan orang lain, maka kami mencari tahu bagaimana cara mengupload tulisan hanya bermodal Googling, ya ... kami lebih memilih bertanya kepada om google.
Berbagai artikel yang membahas cara menulis di Kompasiana sudah dibaca, video tutorial-tutorial telah dilihat berulang kali, tetapi sayangnya hanya sebagian saja informasi yang didapat.
Dengan sangat terpaksa, kami bertanya kepada teman senior yang sudah lama menjadi kompasianer. Lagi-lagi, kami bertemu jalan buntu, karena info yang dibagikan tidak begitu detail.Â
Menurut beliau, jadi kompasianer saat ini lebih sulit dari pada masa beliau dahulu. Kami yang bertanya akhirnya memilih tidak banyak bertanya lagi kepada beliau.
Karena di kepala sudah ada ide tulisan, kami memaksa diri menulis saja lalu berusaha menguplodnya sebisanya. Namun, setelah menayangkan hasil tulisan, qodarullah tulisannya malah hilang, entah kemana.
Bahkan, ada peringatan dari Kompasiana agar melengkapi data-data untuk memvalidasi akun sebelum mengirim artikel.