Pada mata kuliah perspektif sosiokultural dalam pendidikan Indonesia, saya mempelajari bagaimana pentingnya pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD. Topik ini sangat penting bagi saya seorang calon guru, karena dapat menambah pengetahuan saya mengenai keberagaman kemampuan peserta didik yang akan saya temui nantinya.
Berikut ini hasik refleksi setelah saya mempelajari topik 5 Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia:
1. Mulai dari diri: Apa yang anda pkirkan tentang topic ini sebelum memuali proses pembelajaran
Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD, saya hanya memiliki pemahaman awal yang terbatas mengenai scaffolding dan ZPD. Saya tahu bahwa Scaffolding berkaitan dengan menyediakan bantuan atau dukungan yang bertahap kepada peserta didik untuk membantu mereka belajar di ZPD mereka.
Namun, pemahaman awal saya sebelum mempelajari topik ini secara mendalam hanya pemahaman secara umum dan tidak spesifik tentang berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang digunakan dalam Scaffolding untuk mendukung peserta didik di ZPD mereka. Setelah mempelajari topik ini lebih lanjut, saya akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pendekatan ini diimplementasikan secara praktis dan bagaimana hal itu dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mendukung proses pembelajaran peserta didik.
2. Eksplorasi konsep : Apa yang anda pelajari dari konsep yang anda pelajari dalam topik ini ?
Pada eksplorasi konsep topik ini, saya menyadari pentingnya dan praktik dari pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD. Â Saya mulai memahami bahwa ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar dan kemampuan potensi peserta didik untuk menerapkan Scaffolding pada ZPD. Scaffolding menekankan pentingnya menyesuaikan pendekatan pembelajaran dengan kebutuhan individual peserta didik. Dimana Strategi yang efektif untuk satu peserta didik mungkin tidak sama efektifnya untuk peserta didik lainnya serta peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Guru tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga merancang lingkungan belajar yang mendukung dan memfasilitasi peserta didik untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam. Penerapan Scaffolding juga dapat melibatkan kolaborasi antara saya dan guru dari mata pelajaran lain untuk mencapai tujuan pendidikan. Mengajak peserta didik yang lebih ahli untuk menjadi tutor sebaya bagi peserta didik yang memiliki tingkat ZPD yang rendah. Kemudian saya juga melihat implementasi dari pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD dengan memanfaatkan keadaan yang ada sperti yang telah dipaparkan pada video yang ada dalam topik ini.
3. Ruang Kolaborasi : Apa yang anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan -- rekan ada dalam ruang kolaborasi ?
Pada bagian ini saya dan teman kelompok diajak untuk saling berpendapat mengenai sudut pandang kami masing -- masing dalam memahami pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD. Setelah saling mengungkapkan pendapat masing-masing, kami pun berdiskusi untuk mencari persamaan dan perbedaan dari pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD. Dengena saling berkerjasama, kami pun bisa memahami dengan lebih mendalam apa dan bagaimana sebenarnya Scaffolding pada ZPD tersebut.
4. Demonstrasi Kontekstual: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?
Hal penting yang saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual adalah kesimpulan yang saya dapat setelah saya dan rekan-rekan saya saling berdiskusi mengemukakan pendapat yang berbeda beda sehingga mencapai satu pemikiran yang kami tuangkan untuk menyelesaikan tugas kami secara bersama-sama. Saat saya kurang faham dengan materi topik ini, teman saya membantu saya untuk memahami topik ini, begitu pula sebaliknya. Saya juga belajar untuk menyajikan hasil pemikiran kami dengan cara yang menarik, singkat dan informative selama berjalannya diskusi di dalam kelas.
5. Elaborasi Pemahaman:
Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?
Sejauh ini, pemahaman saya mengenai Scaffolding pada ZPD memerlukan kerjasama banyak pihak. Ada peran keluarga dan masyarakat untuk memaksimalkan kemampuan potensial peserta didik dalam belajar. Kemampuan / pengetahuan peserta didik tidak hanya bertumpu pada peran guru, tapi juga ada pengaruh dari tri pusat pendidikan lainnya seperti yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara.
Pemahaman ini memberikan gambaran bagi saya tentang bagaimana Scaffolding pada ZPD digunakan sebagai alat untuk memandu dan mendukung peserta didik dalam proses pembelajaran mereka, sehingga mereka dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam pemahaman materi dan keterampilan yang mereka pelajari.
Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?
Hal baru yang saya pahami atau berubah dari pemahaman awal sebelum pembelajaran mengenai dari pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD adalah implementasi pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD. Awalnya, saya hanya memiliki pengetahuan umum mengenai scaffolding pada ZPD, dan saya mengira akan sulit untuk menerapkan Scaffolding pada ZPD ketika saya menjadi seorang guru dan mengajar peserta didik di kelas. Setelah saya mempelajarinya, saya menyadari bahwa untuk menerapkan Scaffolding pada ZPD bisa dilakukan dengan mengajak kerjasama pihak lain seperti guru mata pelajaran lain dan teman sebaya peserta didik. Dan perlunya saya mengolah diri saya sendiri sehingga bisa menjadi role model yang baik untuk peserta didik dalam belajar agar mereka dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal sehingga tujuan dari pembelajaranpun dapat tercapai.
Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?
Bagaimana cara untuk menerapakan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD pada peserta didik yang jumlahnya sangat banyak dan mengetahui kemampuan dasar peserta didik dengan cepat ?
6. Koneksi Antar Materi: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?
Mata Kuliah perspektif sosiokultural ini memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lainnya, diantaranya
a. Pemahaman peserta didik dan pembelajaran
Dalam PPDP, pendidik atau guru mempelajari tentang karakteristik peserta didik, seperti kemampuan awal, minat, dan gaya belajar. Karakteristik peserta didik ini perlu dipertimbangkan dalam penerapan scaffolding pada ZPD.
b. Pembelajaran berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang ebragam. Scaffolding pada ZPD dapat diterapkan dalam pembelajaran berdiferensiasi untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
c. Prinsip pengajaran dan asesmen
Prinsip pengajaran dan asesmen yang berorientasi pada peserta diidk harus diterapkan dalam pembeljaaran yang menerapkan scaffolding pada ZPD
d. Filosofi pendidikan Indonesia
Filosofi pendidikan Indonesia yang berorientasi pada peserta didik memandang peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif dan bertanggung jawab atas proses pembelajaranya. Peserta didik memiliki potensi untuk berkembang dan dapat emncapai tujuan pembelajaran dengan bantuan dari orang lain
e. PPL
Dalam PPL, calon guru dapat meneraokan pendekatan, strategi, metode dan teknik pembeljaaran yang menerapkan scaffolding pada ZPD dalam pembelajaran. Hal ini dapat membantu calon guru untuk mengembangkan keterampilan mengajar mereka dan mempersiapkan diri untuk menjadi guru yang efektif. Calon guru dapat mengidentifikasi ZPD peserta didik dan menerapkan scaffolding yang sesuai untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
7. Aksi Nyata:
Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?
Manfaat pembelajaran tentang topik pendekatan, teknik, metode dan strategi yang digunakan dalam scaffolding pada ZPD untuk kesiapan saya sebagai guru adalah dengan saya memahami berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran, saya dapat memilih pendekatan yang tepat untuk diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD peserta didik. saya dapat memberikan bantuan yang tepat kepada peserta didik sesuai dengan tingkat kesiapan mereka. Sehingga dengan pembelajaran tentang topic ini dapat membantu saya dalam mengembangkan kemampuan peserta didik secara madiri dan sesuai dengan tingkat kesiapan mereka dengan begitu mereka dapat merasa lebih percaya diri dan mampu menyelesaikan tugas sehingga saya dapat membantu peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang lebih optimal, dan tentuya gal ini bermanfaat bagi saya untuk mejadi seorang guru yang lebih professional.
Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?
Saya menilai kesiapan saya saat ini dalam skala 7 setelah mempelajari topik tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang digunakan dalam scaffolding pada ZPD. Saya merasa telah memahami konsep ZPD dan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan sebagai scaffolding.
Namun, saya masih perlu mempersiapkan beberapa hal lebih lanjut untuk bisa menerapkan scaffolding dengan optimal. Hal-hal tersebut antara lain:
- Praktek: Saya perlu mempraktikkan keterampilan saya dalam memberikan scaffolding kepada peserta didik. Dengan mempraktikkan, saya akan lebih terampil dalam memberikan bantuan yang tepat kepada peserta didik sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Evaluasi: Saya perlu mengevaluasi efektivitas scaffolding yang saya berikan kepada peserta didik. Dengan mengevaluasi, saya dapat mengetahui apakah scaffolding yang saya berikan berhasil membantu peserta didik untuk belajar dan berkembang.
- Keterampilan interpersonal: Saya perlu mengembangkan keterampilan interpersonal saya untuk dapat bekerja sama dengan peserta didik secara efektif. Dengan keterampilan interpersonal yang baik, saya dapat membangun hubungan yang positif dengan peserta didik dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Saya yakin bahwa dengan mempersiapkan hal-hal tersebut, saya dapat menjadi seorang guru yang lebih profesional dalam menerapkan scaffolding.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H