Memandang laut, melihat burung-burung terbang, merasakan angin berembus, mencium aroma air laut adalah kebahagiaan tersendiri. Suasana di kapal sendiri sangat ramai karena susunan acara dipandu oleh moderator handal juga reporter dari TV One.
Saya mengikuti acara talkshow yang seru dan jadi tahu mengapa Indonesia banyak diincar penjajah jaman dulu dan mengapa Indonesia banyak rempah-rempah?? jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena Indonesia terletak di tengah-tengah yang dilalui oleh garis khatulistiwa dan dipengaruhi oleh gerakan sentrifugal, hal tersebut menyebabkan inti bumi dan semua kebaikan berkumpul di tengah-tengah, diantaranya Indonesia.
Nah, hal tersebut salah satu yang memperkaya wawasan kebangsaan saya sebagai warga negara Indonesia. Jadi punya alasan untuk bangga menjadi WNI. Ternyata ada hal seru lain yang berlangsung di atas kapal, yaitu simulasi pembajakan kapal.
Wah, ternyata personil TNI-AL memang sekeren itu ya!! benar-benar seperti adegan pembajakan sesungguhnya, suara tembakan, penyelamatan dari kapal boat, suara granat, dan adegan baku hantam membuat suasana sedikit mencekam dan diakhiri oleh applause gemuruh dari semua peserta.
Wah, pelayaran ini juga ditemani oleh hiburan dari band ternama yang mengiringi peserta saat makan siang. kapan lagi merasakan makan siang ramai-ramai di atas kapal dengan aroma laut?? Saat acara telah selesai, saya masih diberi kesempatan untuk melihat dek kapal. Waaaahhhh, tidak saya sia-siakan.
Sejak dari rumah, saya sudah berniat untuk membaca puisi di atas kapal. Saat diperkenankan untuk melihat dek, sudah terbayang tempat sunyi untuk membaca puisi.
Ada dua puisi yang saya siapkan, keduanya memang untuk kompetisi lomba membaca puisi. Bingung karena datang sendiri, tidak ada yang dimintai tolong untuk merekam, tak kurang akal, saya gunakan tripod yang sangat membantu dalam acara tersebut.
Beberapa peserta hilir mudik melihat saya serius membaca puisi. Dalam hati malu sebenarnya, tapi karena pengiriman video hanya tinggal menghitung hari, saya abaikan dan mulai serius membaca. siapa sangka ada salah satu peserta yang excited menemukan bisa-bisanya ada peserta yang membaca puisi di atas dek kapal?? beliau salah satu founder dari lingkar pena, yang sangat senang berpuisi.
Terbukti saat improvisasi puisi tentang Pancasila tanpa teks, enak saja diksi indah mengalir lancar.
Beruntung sekali saya dapat mengenal orang-orang baik dalam acara tersebut.
https://www.instagram.com/p/C_UrkBQyR5B/?igsh=MTloNTNxbjhqYmZsNA==