Mohon tunggu...
Nova Yulfia
Nova Yulfia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Seorang Emak Penulis yang menjadikan hobi menulis sebagai profesi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bawa Bekal Vs Katering Sekolah

7 September 2019   09:13 Diperbarui: 11 September 2019   10:27 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara mengenai bekal makanan untuk anak ke sekolah masih menjadi bahan diskusi menarik bagi sebagian orangtua. Sampai-sampai menciptakan dua grup. Grup bawa bekal dan grup katering. 

Tidak ada yang salah dengan grup anak membawa bekal makanan ke sekolah. Demikian juga dengan kubu orangtua yang memakai jasa katering guna memenuhi asupan makanan bagi sang buah hati.

Seperti yang kita ketahui bersama, sekolah-sekolah zaman sekarang banyak menggunakan sistem full day. Di mana waktu belajar anak di sekolah lebih panjang beberapa jam. Mungkin bagi Anda yang lahir tahun 80-an masih merasakan tidur siang. 

Karena kita pulang ke rumah pukul 1 siang. Namun, anak-anak kita sekarang baru pulang ke rumah sekitar pukul 3-4 sore. Bisa dibayangkan bagaimana kelaparannya anak-anak kita di sekolah bila tidak segera makan siang.

Lamanya anak berada di sekolah ini tentu mempunyai konsekuensi tersendiri terhadap asupan makan siang mereka. Bila pagi hari, mungkin sebagian anak masih sempat untuk sarapan guna mengisi tabungan tenaga untuk beraktivitas di sekolah. 

Tapi untuk mempersiapkan makanan siang, tidak sedikit para orangtua khususnya para ibu yang memilih dua cara yakni membawakan bekal makan siang dan ibu yang mempercayakan asupan makan siang anaknya pada jasa katering.

Baiklah, mari kita ulas satu persatu manfaatnya kedua cara ini:

Membawakan bekal makanan. Banyak yang mengatakan bahwa kesehatan dimulai dari rumah. Karena menurut grup ini, makanan yang diolah di rumah jauh lebih terjamin kebersihannya, kadar gizinya bisa diketahui secara langsung. 

Seorang ibu tentu lebih mengenal apa dan bagaimana menu kesukaan anaknya. Makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi sang anak, bila berkaitan dengan riwayat kesehatan anak. Sehingga nutrisi yang diberikan ibu dengan membawakan bekal ke sekolah, dianggap lebih efektif dan efisien.

Pada kenyataannya, kegiatan menyiapkan menu makan siang sang anak sedikit merepotkan, sih. Namun sejatinya, demi kesehatan dan kasih sayang pada si buah hati, seorang ibu rela melakukan apapun, termasuk bersusah payah membuatkan bekal makan siang.

Saya termasuk golongan ibu yang mau "ber-repot-repot ria" membuatkan bekal makan siang bagi ketiga buah hati kami. Malah bekal tersebut saya antarkan sendiri pada jam makan siang mereka, ke sekolah. Supaya makanan yang mereka santap masih dalam kondisi hangat dengan tujuan anak-anak lahap makannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun