Mohon tunggu...
Nova SitiUmaya
Nova SitiUmaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Life is Like Traffic Lights~ masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Awal Mula Jatuh Hati dan Menetapkan Pilihan Padanya

3 September 2023   12:14 Diperbarui: 3 September 2023   12:25 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KRL Yogyakarta-Solo/ Dokumen pribadi

Semenjak memutuskan untuk melanjutkan studi di kota Istimewa Yogyakarta. Aku yang berasal dari kota Tasikmalaya memutuskan untuk menjadikan moda transportasi Kereta Api sebagai teman perjalananku ke kota rantau. 

Manaiki Kereta Api, memang bukan pengalaman pertama, saat masih mondok dulu di Pondok Pesantren Arrisalah Ponorogo, aku sempat beberapa kali menggunakan Kereta Api dan turun di Stasiun Madiun, karena belum tersedih stasiun di Ponorogo. Ketika itu lebih sering diantarkan oleh orang tua, karena lebih praktis langsung sampai ke kota tujuan, yaitu Ponorogo.

Namun saat ini, entah sudah berapa puluh kali aku menggunakan jasa Kereta Api sebagai transportasi yang sangat menyenangkan. Bahkan karena terlalu menyenangkannya, aku bahkan sering menolak untuk diantar kedua orang tuaku menggunakan mobil. K

arena menurutku menggunakan Kereta Api jauh lebih cepat dan yang paling penting gak bikin mual. Karena fakta uniknya, aku paling mudah pusing dan mual bahkan (maaf) muntah ketika sudah perjalanan jauh dengan mobil, entah sudah berapa kali hal itu terjadi. Selain itu sampai saat ini belum ada yang bisa ngalahin cantiknya pemandangan selama perjalanan Kereta. Menyenangkan!

Setelah satu tahun berjalan kuliah di Yogyakarta, hampir dua minggu sekali aku melakukannya perjalanan pulang pergi (PP) Yogyakarta-Tasikmalaya karena aku memiliki pekerjaan di Kota kelahiranku, Tasikmalaya. Ketika libur kuliah tiba, terkadang ada momen yang mengharuskan aku pulang dan mengurus bisnis keluarga di sana. Dengan adanya Kereta Api sangat membantuku melakukan perjalanan jarak jauh dengan cepat,  aman dan tentunya nyaman.

Sejak saat itulah aku menjadi salah satu railfans berat. Senang membuat konten video tentang keadaan kereta dan pengalaman menggunakan Kereta Api sebagai teman perjalanan. Dan sering kali aku menjadikan perjalanan kereta menjadi bentuk healing murah alaku.

Berbicara tentang Kereta Api, tentu tidak afdol jika kita tidak membicarakan salah satu jenis Kereta jarak dekat. Kereta ini menjadi salah satu jenis transportasi yang paling dekat dengan kehidupan masyarakat. Karena harganya yang terjangkau bahkan sangat murah. 

Dengan biaya yang minim, namun fasilitas dan keuntungan yang kita dapat nampol dan maksimal. Mengantarkan dan menemani perjalanan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. 

Siapa lagi kalau bukan KAI Commuter. Namun sayanganya, KAI Commuter belum tersedia di berbagai kota, baru tersedia di kota besar seperti, Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. 

Menurut informasi yang pernah aku dengar, jenis KAI Commuter sangat banyak. Seperti yang ada di Ibu Kota Jakarta ada KRL, MRT, dan LRT. Namun aku hanya pernah merasakan pengalaman bersama Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo. Pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. 

Bagaimana bisa? cukup merogoh 8000 rupiah kita sudah bisa menikmati fasilitas yang menyenangkan. Harga murah, perjalanan cepat tanpa perlu macet dan bebas hambatan, aman serta paling penting nyaman. 

Mengapa nyaman? karena walaupun penuh dan terkadang tidak dapat tempat duduk, para penjaga di setiap gerbong akan memastikan para lansia, ibu hamil, anak dan para perempuan yang didahulukan mendapat tenpat duduk. Serta para perjaga berkeliling memastikan keamanan dalam gerbong kereta untuk menghindari hal-hal buruk yang tidak diinginkan. 

Menurutku adanya fasilitas umum KRL Yogyakarta-Solo ini sangat membantu masyarakat beraktivitas, seperti bekerja ataupun berangkat kuliah (jika kampusnya jauh) dan aktivitas lainnya.  

Menurutku banyak hal baik yang didapat jika menggunakan KRL, pertama bisa mengurangi kemacetan di Yogyakarta, kemacetan berkurang, polusi yang diakibatkan oleh kendaraan juga berkurang. Dan tentunya bisa menghemat persedian bahan bakar. Dan ini sangat baik tidak hanya dilakukan di Yogyakarta, harapannya jenis KAI Commuter lainnya bisa tersedia di berbagai kota.

Pengalaman pertamaku menaiki KRL Yogyakarta-Solo yaitu saat aku mengikuti kegiatan job fair di Universitas Negeri Surakarta (UNS). Ketika mendengar bahwa UNS mengadakan job fair, dan salah satunya PT. KAI juga mengadakan rekrutmen secara gratis di sana, sebagai seorang railfans tentu momen itu membangkitkan semangatku untuk pergi mengikuti job fair ke Solo. Saat itu, job fair diadakan selama dua hari, yakni hari Rabu dan Kamis. Namun kebetulan di kedua hari tersebut, aku memiliki jadwal kuliah pagi.

Tak mau ketinggalan untuk ikut menjadi bagian KAI, aku pun tidak putus asa mencari solusi bagaimana aku bisa berangkat ke UNS tepat waktu di sela-sela jadwal kuliah. Karena job fair diadakan mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB. Saat itu juga terbesit, "apa coba pake KRL aja yah biar cepet sampai sana?" pikirku. Tapi saat itu aku sangat awam, dan belum tau bagaimana cara menggunakan KRL. Namun hal baiknya aku punya seorang sahabat asli Yogyakarta yang sering menggunakan KRL. Saat itu aku bertanya-tanya padanya dan ia dengan senang hati mau mengajarkan dan mengantarkanku ke Solo menggunaakan KRL.

Setelah melihat-lihat rute dan jadwal keberangkatan KRL Yogyakarta-Solo yang cukup banyak, akhirnya pada hari Rabu tanggal 10 Mei, aku memutuskan untuk berangkat ke Solo. 

Dimulai dengan berangkat kuliah pagi di jam 07.30. Dan tepat jam 09.30 ketika kuliah pertama berakhir, aku langsung berangkat ke stasiun Lempuyangan untuk mengejar jadwal KRL Yogyakarta-Solo kurang lebih di jam 10.05 WIB. Setelah menaiki keretanya, sekitar kurang lebih satu jam aku dan sahabatku sampai di stasiun Solo Jebres. Dan Alhamdulillah dengan adanya KRL ini sangat membantuku sampai di tujuan dengan tepat waktu dan nyaman.

Namun memang mungkin belum berjodoh, ketika sampai di lokasi job fair, sudah banyak sekali pelamar. Setelah antri yang cukup panjang, akhirnya aku dipanggil untuk menyerahkan berkas-berkasku, ternyata jurusan dari lulusan Sarjanaku belum dibutuhkan oleh pihak rekruter KAI, sehingga aku mungkin aku harus mencoba lagi di lain kesempatan.

Cukup lama aku berkeliling melihat-lihat perusahaan lain, dan mengapply di salah satu perusahaan, akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke Yogyakarta. Tentunya bersama KRL lagi. Walau pulang dengan rasa sedikit sedih, Namum ketika melihat KRL tiba di stasiun Solo Jebres untuk keberangkatan ke Yogyakarta, kebahagiaan dan semangatku muncul lagi. Aku yakin suatu saat nanti bisa menjadi bagian dari KAI.

Sejak saat aku tau bahwa perjalanan menggunakan KRL sangat mudah dilakukan, aku sering menggunakan KRL untuk melakukan perjalanan ke Solo sekedar melepas penat dan dunia perkuliahan.  Dan akan selalu menjatuhkan pilihanku padamu sebagai teman perjalanan. Terima kasih KAI dan KAI Commuter menjadi sahabat perjalananku, yang mudah, murah, aman dan nyaman. Semoga layanan KAI Commuter bisa lebih banyak lagi tersebar dan tersedia di berbagai kota. Salah satunya kota kelahiranku Tasikmalaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun