Mohon tunggu...
Nova Rahma
Nova Rahma Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Percayalah suatu saat nanti akan indah pada waktunya ✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Kerangka Pikir Penting dalam Tata Kelola TI? Inilah Alasannya!

22 Mei 2024   00:30 Diperbarui: 22 Mei 2024   00:33 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: computindo.net

Pelatihan adalah kunci keberhasilan implementasi framework. Semua staf yang terlibat dalam tata kelola TI harus mendapatkan pelatihan yang memadai tentang prinsip-prinsip dan praktik framework yang dipilih. Ini bisa melibatkan:

  • Pelatihan Internal: Disampaikan oleh tim internal yang sudah memahami framework.
  • Pelatihan Eksternal: Mengundang ahli dari luar atau mengirim staf untuk mengikuti kursus eksternal.

e. Mengintegrasikan Framework dengan Proses yang Ada

Setelah kebijakan dan prosedur baru dikembangkan, langkah selanjutnya adalah mengintegrasikan framework dengan proses yang sudah ada. Ini bisa melibatkan penyesuaian beberapa proses atau bahkan menghapus proses yang tidak lagi relevan.

3. Evaluasi dan Pembaruan Berkala

a. Menetapkan Metode Evaluasi

Untuk memastikan framework tetap efektif, perusahaan perlu menetapkan metode evaluasi yang jelas. Metode ini bisa mencakup:

  • Audit Internal: Melakukan audit berkala untuk memastikan bahwa semua proses dan kebijakan sesuai dengan prinsip framework.
  • KPI (Key Performance Indicators): Mengembangkan KPI untuk mengukur kinerja TI dan kesesuaian dengan framework.

b. Melakukan Evaluasi Berkala

Evaluasi berkala adalah kunci untuk memastikan bahwa framework tetap relevan dan efektif. Evaluasi ini bisa dilakukan setiap kuartal atau setidaknya setahun sekali. Evaluasi ini harus mencakup:

  • Penilaian Kinerja: Mengukur kinerja TI berdasarkan KPI yang sudah ditetapkan.
  • Penilaian Kepatuhan: Memastikan bahwa semua kebijakan dan prosedur diikuti dengan baik.
  • Identifikasi Masalah: Mengidentifikasi masalah atau area yang perlu perbaikan.

c. Membuat Pembaruan Berdasarkan Hasil Evaluasi

Setelah melakukan evaluasi, perusahaan perlu membuat pembaruan yang diperlukan. Ini bisa melibatkan:

  • Memperbarui Kebijakan dan Prosedur: Berdasarkan hasil evaluasi, kebijakan dan prosedur mungkin perlu diperbarui untuk mengatasi masalah yang ditemukan.
  • Melakukan Pelatihan Tambahan: Jika ditemukan bahwa staf kurang memahami framework, perusahaan mungkin perlu melakukan pelatihan tambahan.
  • Menyesuaikan Struktur Organisasi: Jika diperlukan, struktur organisasi mungkin perlu disesuaikan untuk mendukung implementasi framework yang lebih baik.

d. Mengikuti Perkembangan Teknologi dan Tren Industri

Dunia TI selalu berubah dengan cepat. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan teknologi dan tren industri. Ini bisa melibatkan:

  • Mengikuti Konferensi dan Seminar: Mengirim perwakilan perusahaan untuk menghadiri konferensi dan seminar TI untuk mendapatkan wawasan terbaru.
  • Membaca Publikasi Industri: Mengikuti publikasi dan jurnal industri untuk tetap up-to-date dengan tren dan perkembangan terbaru.
  • Mengikuti Komunitas TI: Bergabung dengan komunitas TI profesional untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan perusahaan lain.

Mengimplementasikan rerangka pikir dalam tata kelola TI bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, perusahaan bisa memastikan bahwa teknologi informasi digunakan secara efektif dan efisien untuk mendukung tujuan bisnis. 

Contoh Rerangka Pikir dalam Tata Kelola TI

Biar lebih kebayang, yuk kita lihat beberapa contoh penerapan rerangka pikir dalam perusahaan nyata.

1. Perusahaan E-Commerce

Sebuah perusahaan e-commerce besar menghadapi tantangan dalam mengelola data pelanggan dan inventaris yang tersebar di berbagai sistem yang tidak terintegrasi. Sebelum menerapkan rerangka pikir seperti ITIL, perusahaan ini mengalami banyak kendala, termasuk proses pemrosesan pesanan yang lambat, kesalahan inventaris, dan kampanye pemasaran yang tidak efektif. Melalui ITIL, perusahaan dapat menerapkan praktik terbaik untuk manajemen layanan TI yang berfokus pada kebutuhan pelanggan dan efisiensi operasional. Dengan integrasi sistem CRM dan inventaris, proses pemrosesan pesanan menjadi lebih cepat dan akurat. Selain itu, analisis data pelanggan yang lebih mendalam memungkinkan tim pemasaran untuk menjalankan kampanye yang lebih tepat sasaran, meningkatkan efektivitas pemasaran dan kepuasan pelanggan. 

2. Perusahaan Keuangan

Dalam era di mana data menjadi aset paling berharga, perusahaan keuangan global semakin memperhatikan keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi. Salah satu perusahaan keuangan global yang menghadapi tantangan ini adalah XYZ Financial Corp. Untuk mengatasi masalah tersebut, XYZ Financial Corp memutuskan untuk mengadopsi rerangka pikir COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies) dalam tata kelola TI mereka. Dengan mengadopsi COBIT, XYZ Financial Corp memiliki panduan yang jelas untuk mengelola risiko keamanan informasi dan memastikan bahwa sistem TI mereka mematuhi regulasi seperti GDPR (General Data Protection Regulation). Setelah mengimplementasikan rerangka pikir COBIT, XYZ Financial Corp melihat perubahan yang signifikan. Mereka berhasil mengurangi insiden keamanan cyber sebesar 40% dalam waktu setahun dan memastikan kepatuhan penuh terhadap regulasi seperti GDPR. Tindakan ini tidak hanya meningkatkan keamanan data mereka, tetapi juga memperkuat kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

3. Rumah Sakit Terkemuka

Dalam sebuah rumah sakit terkemuka, implementasi rerangka pikir dalam tata kelola TI telah membawa dampak yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi layanan kesehatan dan menjaga keamanan data pasien. Dengan menggunakan pendekatan ini, rumah sakit berhasil mengintegrasikan sistem rekam medis elektronik (EMR) dengan sistem manajemen rumah sakit (HMS), menciptakan aliran informasi yang lancar dan terintegrasi di seluruh institusi medis. Salah satu manfaat utama dari integrasi sistem ini adalah peningkatan efisiensi layanan kesehatan. Dulu, data pasien tersebar di berbagai sistem yang berbeda, menyulitkan tenaga medis untuk mengakses informasi yang diperlukan dengan cepat. Namun, dengan adopsi rerangka pikir, sistem EMR dan HMS dapat berkomunikasi satu sama lain secara mulus, memungkinkan tenaga medis untuk dengan mudah mengakses dan membagikan informasi penting tentang pasien. Sehingga, proses pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien, waktu akses data pasien berkurang secara signifikan, dan prosedur medis dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun