Mohon tunggu...
Nova Putri Diana
Nova Putri Diana Mohon Tunggu... -

Bukan Author diskusi yuk... novaputridiana3@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinamisasi Sosial Politik Pemerintah Indonesia dan Relevansinya dengan Ayat Al-Qur'an

23 September 2017   00:48 Diperbarui: 23 September 2017   01:34 2195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya." (QS. Ash Shaf (61): 8)

Negara merupakan sebuah rumah yang beratapkan pemerintahan yang absolut, dan sebuah pemerintahan dipondasiakan dengan sebuah politik, jadi politik memiliki peran yang sangat besar dalam proses pembentukan maupun kinerja sebuah negara. Berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam mengemban kewajibanya bisa dilihat dari politik yang dijalankan dan hasil yang nyata terjadi akibat praktek politik yang sesuai atau keluar dari lini peraturan pemerintahan.

sepertihalnya negara Indonesia yang terus mengalami metamorfosa sejak kemerdekaan tahun 1945 hingga saat ini, sehingga menjadi negara berdikari, berideologi mandiri dan independen, hal ini tidak lekang dari politik pemerintahan, sistem politik dinamis yang sudah menjadi warna dalam pemerintahan menjadikan negera demokrasi ini kaya akan sistem politik dan history politik yang pernah dijalankan di Indonesia.

Indonesia adalah negara demokrasi sekaligus negara hukum, negara ini berlandaskan pancasila. Jika kita kembali melihat sejarah, kita tahu sesepuh yang sudah memperjuangkan tanah air ini banyak yang berasal dari para santri dan ulama-ulama dari agama islam hal itu diperkuat adanya pancasila, jika ditelisik secara mendalam kita akan mendapat rumusan bahwasanya didalam pancasila, sumber negara kita yaitu UUD 1945, dan hukum positif maupun peraturan lainya secara implisit berkesinambungan dengan kandungan dalam Al-Qur'an. Seperti halnya didalam salah satu konstitusi kita yaitu  pancasila pada sila keempat "kerakyaatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan" yang relevan dengan ayat  Al-Qur'an (Q.S Asy-yuura : 38) 

"Dan (bagi) orang-orag yang menerima (mematuhi) seruan tuhanya dan mendirikan shalat, sedang uruan mereka (diputuskan) dengan musyawaroh antara mereka dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka"

didalam Al-Quran juga dijelaskan adanya perintah untuk bermusyawarah dan bermufakat dalam memutuskan suatu hal seperti halnya yang ada dalam pancasila, terlebih penjelasan dari Al-Qur'an lebih gamblang, bahkan masih ada ayat lain yang menjelaskan masalah demikian.

Kandungan, nilai Al-Quran  dan konstitusi negara saling berkesinambungan dan memang itu tujuan para pejuang dan perintis atas berdirinya Indonesia ini, menjadikan indonesia menjadi sebuah negara yang sepenuhnya berorientasikan untuk rakyat diluar itu meskipun secara yuridis, Indonesia bukanlah negara Islam, namun spritual dan religius keislaman sengaja ditanam dan menjadi akar atas berdirinya negera ini, maka tidak mustahil jika struktur dan semua hal yang mempengaruhi berjalanya pemerintahan ini bernafaskan ajaran islam.

saat ini banyak ditemukan permainan dan tujuan terselubung yang dilakukan oleh aparatur negara didalam praktek berpolitik. Hal itu terjadi karena tidak sinkronnya praktek politik dan praktek yang dianjurkan dalam Al-Qur'an. Kesenjangan sosial dalam lingkungan pemerintahan tidak akan pernah terjadi jika setiap geraknya diiringi dengan hal-hal yang terkandung dalam Al-Qur'an. Banyak sekali ayat-ayat alqur'an maupun hadist yang terkait dengan masalah sosial politik, seperti halnya Musyawarah dan sistem pengambilan keputusan, tanggung jawab pemimpin, sifat-sifat seorang pemimpin, keharusan untuk berlaku, berifat amanah, dan menunaikan amanah kepada yang berhak. keharusan untuk bersatu padu dan larangan berpecah belah.

dari uraian diatas sudah jelas memang antara sistem pemerintah ataupun politisasi berjalan beriringan dengan Al-Qur'an dan Hadis yang menjadi dasar hukumnya.

"Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu menunaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (memerintahkan kebijaksanaan) di antara kamu supaya menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha melihat. Wahai orang-orang yang beriman Taatilah Allah, taatilah rasul, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka kembalikan kepada Allah (al-Qur'an) dan Rasul (Sunnah) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) lagi lebih baik akibatnya "(QS. An-Nisa : 58-59)

Menurut beberapa ulama ayat tersebut menghimpun pokok-pokok ajaran islam yang terkandung dalam Al-Quran, perintah, larangan, maupun aturan sudah terkandung didalamnya, didalam ayat ini juga terkandung hal mengenai amanat untuk orang beriman kepada tuhanya, amanat bagi seorang ulil amri (pemimpin) kepada yang dipimpin, amanat rakyat untuk seorang pemimpin dll. Semua masalah dan kejadian yang terjadi didunia sudah dibendel lengkap dalam al-Qur'an. Hal ini menunjukkan semua aspek dalam kehidupan manusia sudah ditetapkan Allah dalam konstitusi yang ada dalam Al-Qur'an.

Ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang masalah sosial politik juga dijelaskan pada (Q.S Shad : 21)

"Wahai Daud! Sesungguhnya engkau Kami Jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan."

Integrasi antara Al-Qur'an dan kehidupan manusia memang tidak bisa dipisahkan, jika manusia dekat dengan Allah, maka Allah akan mendekatinya. banyak sekali jenis ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Mempelajari Al-Qur'an merupakan salah satu ibadah, selain bertujuan mendapat buah dari ibadah, kita juga akan mendapat pelajaran dan kunci kehidupan didalamnya, tidak ada satupun rumus kehidupan yang terlewatkan disetiap pembahasanya ayatnya.

Secara teori pemerintahan akan berjalan dengan baik jika dipimpin oleh seorang pemimpin yang baik, bagaimana kritera pemimpin yang baik ?. pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tahu dan faham bagaimana cara memimpin, dan tata cara maupun aturan memimpin sudah terbendel lengkap didalam Al-Qur'an. jadi, keyworduntuk mendirikan sebuah negara yang sejahtera dan makmur diperlukan implementasi dari apa yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an.

Indonesia memang bukan negara islam. Namun, mayoritas penduduknya beragama islam. Jadi, mengenai sistematika pemerintahanya masih menyentuh hukum islam khususnya dalam praktek adat. Sistem pemerintahanyapun tidak bisa lepas dari sentuhan islam. Hal ini terbukti beberapa pekan ini terjadi kerusuhan yang luar biasa di ibukota, mengenai pesta politik. orang-orang islam khususnya, karena mayoritas bahkan seluruh demostrator dari agama islam. mereka menunjukan perlawananya kepada pemerintah yang mencoba mengisi kursi pemerintahan dengan pemerintahan yang kontra islam.

Hal tersebut terjadi sebelum usaha pemerintah dijalankan, kita bisa bayangkan apa yang akan terjadi jika hal tersebut sampai nyata benar-benar terjadi. apakah perang dunia ketiga, atau perang saudara karena antar warga negara Indonesia, sepertinya pemerintahan dengan struktur yang dibayangkan pemerintah tersebut akan porak poranda dihancurkan masa karena dari rakyat tidak mau menerimanya.

Berbeda dengan pemerintahan yang dijalankan sesuai undang-undang dan peraturan yang sudah ditentukan, semuanya berorientasi tentang keadilan, dan pemerintahan yang pro rakyat tidak ada money politik didalamnya, pemerintahan negara tersebut pasti akan tetap berjalan diatas sambutan tangan-tangan rakyat, dan negara tersebut akan tetap bertahan sesuai tujuan yang sudah dicita-citakan para pendahulu bangsa.

Didalam Al-Qur'an maupun hadis juga dijelaskan mengenai konsekuensi seorang pemimpin, jika pemimpin tersebut menjalankan pemerintahan dengan baik, jujur dan adil maka surga disiapkan untuknya di akhirat, dan sebaliknya pemimpin yang kidzib, dan dzalim maka neraka kekal baginya. Bukan hanya konsekuensi ataupun risiko yang ditandang seorang pemimpin di akhirat namunm juga konsekuensi nyata didunia. Seorang pemimpin yang baik dan sesuai kriteria yang sudah dijelaskan dalam Al-Quran akan disambut baik oleh rakyat-rakyatnya, dan menjadi pemimpin yang senantiasa dirindu dan dicintai yang dipimpinya, sebaliknya pemimpin yang zalim akan di zalimi rakyatnya. Dan janji Allah itu pasti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun