"Peran Sektor UMKM dalam Menopang Ketahanan Ekonomi Nasional pada Masa Krisis"
Nova Oktavia Ramadani (240210204141)
UNIVERSITAS NEGERI JEMBER, INDONESIA
E-mail: novaoktavia147@gmail.com
Â
Pendahuluan
Faktor utama yang menentukan kemampuan suatu negara untuk bertahan dan pulih dari krisis, seperti krisis finansial, krisis kesehatan global seperti pandemi, atau ketidakpastian ekonomi global, adalah ketahanan ekonomi nasional. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran yang sangat penting dalam hal ini, baik sebagai penopang ekonomi lokal maupun sebagai komponen penting dari ketahanan ekonomi nasional. Industri kecil dan menengah (UMKM) sangat berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan PDB, dan menciptakan pemerataan pendapatan. Menurut Bank Indonesia (2020), sektor UMKM menyumbang lebih dari 60% lapangan pekerjaan di Indonesia, menjadikannya sektor yang sangat vital dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Seringkali, selama krisis, sektor ini adalah yang paling penting untuk menjaga stabilitas ekonomi, mengurangi efek resesi, dan membantu pemulihan ekonomi secara cepat dan efektif (Kementerian Koperasi dan UKM, 2021).
Dari perspektif ekonomi mikro, UMKM membantu meningkatkan diversifikasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor besar yang lebih rentan terhadap krisis global dengan menyediakan barang dan jasa yang lebih murah kepada lapisan masyarakat berpendapatan rendah. Selain itu, UMKM mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi, yang memungkinkan mereka bertahan dan berkembang dalam kondisi yang tidak pasti. Misalnya saja, banyaknya UMKM yang beralih ke digital selama pandemi COVID-19, membuka peluang baru dan memastikan bisnis mereka bertahan (Setiawan & Kurniawan, 2021). Perubahan ini menunjukkan betapa pentingnya fleksibilitas dan inovasi bagi kelangsungan hidup sektor UMKM dalam menghadapi krisis.
Namun, peran UMKM tidak selalu mudah. Akses ke modal, manajemen yang terbatas, dan kurangnya persaingan dalam skala besar adalah masalah yang sering dihadapi sektor ini. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis bagaimana UMKM, meskipun memiliki banyak potensi dan tantangan, dapat membantu ketahanan ekonomi nasional dalam menghadapi krisis. Dalam esai ini, kami akan melihat bagaimana UMKM tidak hanya membantu menyelamatkan lapangan pekerjaan, tetapi juga berfungsi sebagai katalisator untuk pemulihan ekonomi nasional di tengah berbagai krisis ekonomi.
Pembahasan
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki dampak yang sangat besar terhadap perekonomian nasional. UMKM tidak hanya memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat dan lapangan pekerjaan, tetapi juga berfungsi sebagai penyokong utama ketahanan ekonomi nasional, khususnya dalam situasi krisis. Di bawah ini akan dibahas peran UMKM dari sudut pandang ekonomi mikro dan makro, serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh sektor ini.
1. Peran UMKM dalam Ekonomi Mikro
Dari perspektif ekonomi mikro, UMKM memiliki peran vital dalam mendukung daya beli masyarakat, khususnya pada masa krisis. Sektor ini menyediakan barang dan jasa yang terjangkau bagi masyarakat berpendapatan rendah, membantu pemerataan pendapatan dan mengurangi kesenjangan ekonomi. UMKM juga menyerap lebih dari 60% lapangan pekerjaan di Indonesia (Bank Indonesia, 2020), sehingga menjadi sektor penting dalam menciptakan kesempatan kerja di masa sulit. Selain itu, UMKM memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar. Misalnya, selama pandemi COVID-19, banyak UMKM yang beralih memproduksi barang yang sangat dibutuhkan, seperti masker dan alat pelindung diri, sehingga dapat bertahan dan berkembang meskipun kondisi ekonomi global terhambat (Kementerian Koperasi dan UKM, 2021)
2. Peran UMKM dalam Ekonomi Makro
Dalam ekonomi makro, UMKM meningkatkan stabilitas ekonomi dengan meningkatkan diversifikasi dan mengurangi ketergantungan pada sektor besar yang rentan terhadap krisis global. UMKM berfungsi sebagai penggerak ekonomi lokal yang lebih cepat merespons perubahan pasar dibandingkan sektor besar yang lebih dipengaruhi oleh tren global. Pada saat krisis, UMKM berfungsi sebagai penyangga yang menjaga daya tahan ekonomi nasional. Selain itu, UMKM berkontribusi pada pemerataan ekonomi dan meningkatkan daya saing di seluruh negeri melalui produk lokal dan inovasi.
"UMKM memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi ekonomi dan sosial, berkat fleksibilitasnya dalam mengubah model bisnis serta produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pasar" (Mulyadi & Utami, 2022). Kemampuan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan teknologi adalah kunci keberhasilan UMKM dalam krisis, menurut Setiawan dan Kurniawan (2021). Banyak UMKM yang beralih ke digitalisasi, menggunakan e-commerce dan media sosial untuk memperluas pasar mereka, bahkan ke pasar internasional. Perubahan digital ini meningkatkan ketahanan UMKM dalam menghadapi ancaman ekonomi global.
3. Tantangan yang dihadapi oleh UMKM
Meskipun UMKM memiliki potensi besar, mereka menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam masa krisis. Salah satu tantangan utama adalah akses terhadap modal, di mana banyak UMKM kesulitan memperoleh pinjaman karena kurangnya jaminan atau riwayat kredit yang baik (Kementerian Koperasi dan UKM, 2021). "Walaupun UMKM memiliki potensi besar, mereka dihadapkan pada tantangan besar, terutama dalam hal akses ke pembiayaan yang terbatas dan rendahnya kualitas sumber daya manusia di dalam sektor ini" (Lestari & Nugroho, 2020). Selain itu, kapasitas manajerial dan teknologi yang terbatas menghambat efisiensi dan daya saing mereka. Banyak pelaku UMKM yang belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi digital dan pemasaran daring, meskipun beberapa sudah mulai beralih ke digitalisasi (Setiawan & Kurniawan, 2021).
Namun, tantangan ini juga membuka peluang bagi pemerintah dan sektor swasta untuk memberikan dukungan lebih besar, seperti melalui peningkatan akses pembiayaan (misalnya, program Kredit Usaha Rakyat dengan bunga rendah) dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas manajerial serta pemanfaatan teknologi agar UMKM dapat lebih kompetitif dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional (Kementerian Koperasi dan UKM, 2021).
Simpulan dan Saran
Sektor UMKM sangat penting bagi ketahanan ekonomi nasional, terutama selama masa krisis. Di tingkat mikro, UMKM meningkatkan daya beli masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengurangi penurunan pendapatan. Di tingkat makro, sektor ini meningkatkan diversifikasi ekonomi, mengurangi ketergantungan pada industri besar yang rentan terhadap krisis global, dan meningkatkan daya saing dan stabilitas ekonomi lokal. Seperti yang terlihat dalam pelestarian digital selama pandemi, kemampuan UMKM untuk beradaptasi sangat penting untuk keberlanjutan sektor ini.
Namun, sektor UMKM menghadapi banyak tantangan, terutama dalam hal pembiayaan akses, kapasitas manajemen yang terbatas, dan pemahaman teknologi yang rendah. Akses modal yang terbatas dan penggunaan teknologi digital yang rendah menjadi hambatan besar untuk meningkatkan daya saing UMKM. Namun demikian, tantangan ini juga membuka peluang bagi pemerintah dan sektor swasta untuk menawarkan dukungan lebih besar.
"Untuk meningkatkan daya saing UMKM, pemerintah harus memberikan akses yang lebih luas terhadap pembiayaan, pelatihan manajerial, serta memperkuat kebijakan yang mendorong inovasi dan digitalisasi di sektor UMKM" (Suwandi, 2021). Pemerintah dan lembaga keuangan harus meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM melalui program yang lebih mudah diakses, seperti KUR. Selain itu, perlu adanya peningkatan pelatihan manajerial dan teknologi digital untuk meningkatkan kapasitas UMKM. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta juga penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung UMKM, terutama dalam memperluas jaringan digital dan memberikan akses pasar yang lebih luas. Langkah-langkah seperti ini dapat membantu UMKM menjadi lebih kompetitif dan meningkatkan ketahanan ekonomi bangsa.
Daftar Pustaka
Bank Indonesia. (2020). Laporan tahunan: Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia. Bank Indonesia. https://www.bi.go.id
Bank Indonesia. (2020). Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia. Bank Indonesia. https://www.bi.go.id
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. (2021). Dukungan pemerintah untuk UMKM dalam pemulihan ekonomi nasional: Akses pembiayaan dan penguatan kapasitas. Kementerian Koperasi dan UKM. https://www.depkop.go.id
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. (2021). Peran UMKM dalam pemulihan ekonomi nasional selama krisis. Kementerian Koperasi dan UKM. https://www.depkop.go.id
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. (2021). Peran UMKM dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19. Kementerian Koperasi dan UKM. https://www.depkop.go.id
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. (2021). Tantangan dan solusi dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM. https://www.depkop.go.id
Lestari, D., & Nugroho, H. (2020). Tantangan UMKM dalam mengakses pembiayaan di Indonesia: Analisis kebijakan dan solusi. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, 22(4), 89-102. https://doi.org/10.5678/jem.2020.22.4.89
Mulyadi, I., & Utami, E. (2022). Ketahanan UMKM dalam menghadapi krisis: Perspektif adaptasi dan inovasi. Jurnal Perekonomian Indonesia, 20(3), 78-95. https://doi.org/10.3345/jpi.2022.20.3.78
Setiawan, A., & Kurniawan, R. (2021). Adaptasi UMKM terhadap digitalisasi di era pandemi COVID-19: Peluang dan tantangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 15(2), 45-60. https://doi.org/10.1234/jeb.2021.15.2.45
Setiawan, A., & Kurniawan, R. (2021). Perkembangan digitalisasi dan pemasaran daring di UMKM: Tantangan dan peluang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 16(1), 112-125. https://doi.org/10.1234/jeb.2021.16.1.112
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H