Mohon tunggu...
Novanka Ramadhanti
Novanka Ramadhanti Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Sila Pertama Hanya untuk Mayoritas?

6 Desember 2019   18:41 Diperbarui: 6 Desember 2019   18:46 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Contohnya dapat kita lihat dalam peristiwa pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 dimana Basuki Tjahja Purnama yang kerap disapa Ahok mencalonkan dirinya sebagai gubernur tetapi ditolak oleh sebagian kelompok umat Islam yang dipelopori oleh FPI (Front Pembela Islam), puluhan tokoh dan pimpinan ormas se-Jakarta lantaran agamanya yang non-muslim.

Hal ini bertentangan dengan sila pertama Pancasila yang menekankan kepada sikap saling menghormati dalam memeluk suatu agama. Karena didalam agama sendiri diajarkan hal-hal kebaikan, diantaranya: tolong menolong, menghormati perbedaan, dan lain sebagainya. Intoleransi merupakan sisi gelap yang muncul mengiringi demokrasi dan sekaligus merusaknya.

Karena dalam praktik demokrasi meniscayakan kemenangan suara mayoritas, maka konsekuensinya, yang minoritas merasa terpaksa menerima aspirasi, kepentingan, serta kemauan-kemauan politik pihak mayoritas. Intoleransi akan terjadi ketika kedua kelompok (mayoritas-minoritas) tidak menjalin hubungan yang harmonis.

Di negara ini, intoleransi benar-benar berkembang dengan mengatasnamakan demokrasi. Yang kita dapatkan, intoleransi itu sering diekspresikan oleh pemilik suara mayoritas untuk mengecam bahkan menista suara minoritas dan juga sering kali kita temukan para penganut mazhab mayoritas mengucilkan dan mengusir yang minoritas.

Demokrasi yang tidak diiringi toleransi dan dibiarkan berkembang secara perlahan pasti akan membunuh demokrasi itu sendiri. Selain itu, jika otoritas pemerintahan tak lagi dihiraukan dan hak-hak orang lain diabaikan, saat itulah demokrasi akan mati. Padahal, negara Indonesia sendiri dikenal sebagai negara demokratis yang seharusnya rakyat bebas untuk berpendapat dan memiliki hak untuk hidupnya.

Jadi, apakah di Indonesia Pancasila masih dijunjung tinggi? Dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di negara ini, saya melihat masih kurangnya pengamalan nilai-nilai Pancasila dimana Pancasila bukanlah sebagai hiasan semata, melainkan sebagai ideologi dan pedoman bangsa.

Terkadang, kaum mayoritas enggan memberikan rasa toleransinya kepada kaum minoritas. Sehingga, kaum minoritas merasa hak-haknya terbatasi. Jika hal ini terus menerus dibiarkan negara Indonesia yang memliki ragam suku, ras, agama dan budaya akan tercerai-berai.  

Sejatinya setiap masyarakat berhak untuk mendapatkan haknya dan berhak untuk menjadi pemimpin jika memiliki potensi dan tujuan yang baik untuk bangsa. Sudah semestinya kita sebagai rakyat Indonesia bisa saling merangkul satu sama lain. Dalam agama Islam sendiri, diajarkan untuk saling toleransi dan tidak memaksakan kehendak orang lain.

Sebuah hadist dari Ibnu 'Abbas r.a, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah SAW. "Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?" maka beliau bersabda: "Al-Hanifiyyah As-Samhah" (yang lurus akan toleran).

Pada hakikatnya, di akhir zaman nanti dajjal akan turun dan menghancurkan dunia dan pada saat itu Nabi Isa AS. turun ke bumi untuk memperbaiki dunia termasuk sistem kekuasaan. Karena sesungguhnya kekuasaan akan terpacu oleh kebenaran yang absolut. Yang mana kebenaran itu bersumber dari Kausa Prima sehingga pada saat itu kekuasaan tidak bisa diganggu gugat kebenarannya.

*Ditulis oleh mahasiswi semester 1 mata kuliah Pengantar Ilmu Politik, prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun