Mohon tunggu...
Rahmad Novandri
Rahmad Novandri Mohon Tunggu... -

lulusan sarjana hukum di Universitas andalas padang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tahun 2017 Menjaga Stabilitas Bangsa

3 Januari 2017   21:23 Diperbarui: 3 Januari 2017   21:45 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun baru 2017 telah berlangsung beberapa hari. segala harapan-harapan telah diniatkan baik secara lisan maupun tulisan. Begitu juga Pemerintah Indonesia juga telah memiliki target dan perencanaan selama Tahun 2017 yang tersusun dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017. Target-target tersebut tetap melalui evaluasi yang penggunaan anggaran negara yang telah terserap selama tahun 2016. 

Beberapa hal yang jadi sorotan penulis baik dibidang Ekonomi, Hukum dan Politik menjadi poin penting perhatian pemerintah, meskipun bidang-bidang lain seperti infrastruktur, maritim, dan pertanian juga begitu penting. beberapa hal yang perlu jadi perhatian menurut penulis antara lain :

1. Bidang Ekonomi

Pemerataan kesejahteraan rakyat yang dinilai dari tingkat perekonomian masyarakat masih tidak berimbang. hal ini disebabkan karena masih tingginya harga bahan pokok di pasaran. Upaya Pemerintah untuk menstabilkan harga barang pokok dipasar-pasar belum mampu menyentuh kemampuan masyarakat yang secara umum konsumennya adalah kelas menengah ke bawah. Terutama pasar-pasar tradisional. 

kemudian, masih kurangnya pemanfaatan hasil pertanian lokal yang mempengaruhi pendapatan masyarakat terutama yang berprofesi sebagai petani. sehingga, mereka sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pada akhirnya memilih untuk pindah profesi. Padahal, Negara Indonesia adalah Negara Agraris yang (seharusnya) memiliki hasil pertanian yang melimpah, bukan impor. 

penulis tidak akan menyinggung persoalan ekonomi yang berkembang seperti Paket kebijakan ekonomi, kenaikan mata uang asing atau perpajakan. karena penulis lebih memandang kondisi masyarakat bawah yang selama ini jadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Kita semua juga menyadari tanpa keberadaan profesi seperti Petani, nelayan atau buruh-buruh yang mau bekerja di pabrik-pabrik. Negara Indonesia tidak akan memiliki pendapatan, bahkan mereka yang paling rajin membayar pajak karena dipungut memalui perusahaan atau Kantor pajak yang langsung turun ke lapangan untuk melakukan pungutan pajak. Tapi, sayangnya mereka (terkesan) dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang ingin kaya tanpa memandang kebutuhan hidup "Tulang Punggung Ekonomi Bangsa" tersebut. 

Penulis berharap tahun 2017 ini stabilitas ekonomi Indonesia kembali diperhatikan dari bawah, mereka tidak akan meminta lebih dari apa yang diharapkan, mereka hanya berharap  hidup sejahtera. 

2. Bidang Hukum

Penulis ingin menyorot penegakan hukum yang belum berimbang dan masih banyak masyarakat yang belum merasakan keamanan yang dijamin oleh Konstitusi. Indonesia negara Hukum, dan setiap penduduk telah dijamin hak-haknya oleh Negara. Tapi dimana Negara ketika masih banyak masyarakat yang diperlakukan tidak adil?. Keadilan dan kesamaan dalam hukum harus bisa dijaga oleh negara agar masyarakat tidak lagi merasakan ketakutan dalam menjalani aktifitasnya. 

kemudian, dalam hal pemberantasan Narkoba, penulis mengakui pemerintah telah melakukan terobosan-terobosan dalam pemberantasan segala jenis bentuk Narkoba. Saat ini yang menjadi PR Pemerintah adalah bagaimana melakukan pencegahan terutama bagi generasi muda. Begitulah penulis memandang keberhasilan pemberantasan narkoba yang mengutamakan pencegahan terhadap peredaran Narkoba pada generasi muda.  

3. Bidang Politik

Politik tidak akan pernah sepi dari pemberitaan. begitulah anggapan masyarakat saat ini, terutama setelah kebijakan Pilkada Langsung disahkan oleh Pemerintah dan DPR RI. Suasana panas perpolitikan yang biasanya hanya ramai di Pusat, sekarang merambat ke daerah-daerah. Semua orang terkesan membicarakan tentang politik, meskipun sebagian hanya tahu dan ikut-ikutan bicara tanpa memahami apa makna dan esensi politim itu sendiri. 

kemudian, hal yang menurut penulis sangat berpengaruh karena politik adalah gencarnya aktifitas sosial media yang menebar isu-isu kebencian terhadap kelompok maupun personal. padahal, fungsi utama sosial media adalah sebagai wadah untuk sosialisasi bagi masyarakat agar seluruh masyarakat Indonesia "melek teknologi". Tapi, sebagian oknum memamnfaatkan untuk menyebar kebencian dan perpecah belahan. inilah yang merusak makna politik yang seharusnya meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa serta menjaga keutuhan demokrasi yang dibangun oleh Pendiri bangsa selama ini. 

Penulis ingin Tahun 2017 menjadi tahun yang mampu menjaga stabilitas bangsa serta Persatuan dan Kesatuan. Kesantunan dalam berpolitik akan membawa dampak positif bagi keberlangsungan dan kerukunan masyarakat. kemudian, menjaga demokrasi Indonesia yang lebih beradab, karena tradisi budaya sebagai orang timur adalah Ramah dan Santun. Tapi, bukan berarti lemah dan takut pada pihak asing. 

Semoga Harapan dari penulis ini juga menjadi harapan pembaca Kompasiana yang memiliki pemahaman dan pengetahuan lebih dalam dan lebih bijak dari penulis.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun