"Aku ingin kau menjadi pasanganku saat pesta nanti," pinta Pangeran.
Selin senang sekali dan langsung menyetujuinya. Mulan yang sejak tadi berdiri di depan pintu ruang tamu, tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Bukannya ditolak oleh Pangeran, Selin justru terpilih menjadi pasangannya.
Sebelum kembali ke istana, Pangeran berbincang-bincang bersama keluarga Selin. Ia menceritakan persiapan pesta ulang tahunnya. Saat pesta nanti, akan ada banyak penari dan penyanyi. Raja dan Ratu juga mengundang para pelawak terkenal di negeri itu untuk menghibur tamu undangan. Selin pun bercerita tentang hobinya. Ia senang bermain piano dan gitar. Bahkan Nyonya Lin berjanji akan membuatkan pai apel jika Pangeran berkunjung lagi.
Mulan kesal. Seharusnya bukan Selin yang menjadi pasangan Pangeran!
Hari sudah sore. Pangeran hendak pulang ke istana.
"Sampai bertemu di istana, Nona Selin," Pangeran Yu melambaikan tangan lalu memacu kudanya pergi. Perdana Menteri dan para pengawal menyusul di belakanganya.
"Oh, Putriku, Ayah benar-benar bahagia hari ini," Tuan Lin membelai rambut panjang Selin.
"Kau harus memakai gaun terbaikmu nanti," kata Nyonya Lin.
"Ibu, Ayah, semua ini berkat Mulan. Ia yang mendadaniku hari ini. Karena dialah aku terpilih menjadi pasangan Pangeran."
"Kau sungguh berjasa, Mulan," Nyonya Lin menyalami Mulan.
"Terima kasih, Mulan. Kau selalu melakukan yang terbaik untuk Selin," Tuan Lin berkata penuh penghargaan.