Mohon tunggu...
Novanda Fatih Hardanti
Novanda Fatih Hardanti Mohon Tunggu... Freelancer - Writing Enthusiast

Menjaga akal dan rasa dengan menulis. Terbuka untuk diskusi berbagai macam topik dan menerima saran melalui nfhardanti@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money

UMKM Harus "ASIK", Alasan UMKM Penting di Tengah Ketidakpastian Perekonomian Nasional

27 Juni 2020   23:00 Diperbarui: 27 Juni 2020   23:17 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM

Eksistensi UMKM dalam menyokong perekonomian nasional sudah teruji ketika Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1998 dan 2008. Hal ini dikarenakan yang terguncang saat itu hanya sektor korporasi dan perbankan sedangkan UMKM tidak berdampak langsung pada hal tersebut. Akan tetapi, sekarang UMKM kembali diuji dengan adanya Pandemi Covid-19 karena kebijakan yang diterbitkan pemerintah dalam rangka memutus penyebaran virus seperti, PSBB dan physical distancing. Peraturan ini membuat para pelaku UMKM, terlebih pedagang informal kehilangan pangsa pasarnya. Menurut data BPS, Ekonomi Indonesia triwulan I-2020 terhadap triwulan I-2019 tumbuh sebesar 2,97 persen, melambat dibanding capaian triwulan I-2019 yang sebesar 5,07 persen. (Selengkapnya) 

Memangnya apa yang terjadi bila PDB menurun?

Penurunan PDB di suatu negara dapat berakibat terjadinya resesi. National Bureau of Economic Research (NBER) mendefinisikan resesi sebagai periode jatuhnya aktivitas ekonomi, tersebar di seluruh ekonomi dan berlangsung selama lebih dari beberapa bulan. Resesi juga didefinisikan sebagai tingkat pertumbuhan PDB yang negatif untuk dua kuartal berturut-turut atau lebih. Resesi juga diartikan sebagai kelesuan atau kemerosotan aktivitas ekonomi seperti berkurangnya lapangan kerja, investasi, dan juga keuntungan perusahaan. Resesi ekonomi dapat menimbulkan efek domino, mulai dari investasi mengalami penurunan hingga tingkat produksi atas produk atau komoditas juga akan menurun dan berimbas ke daya beli masyarakat. Dampak penurunan PDB ini justru akan lebih mengkhawatirkan. UMKM yang memiliki potensi besar untuk menyokong PDB Nasional diharapkan untuk terus berjalan dan berkembang. Maka dari itu, pemerintah mengupayakan berbagai kebijakan untuk menolong UMKM (Kebijakan Kemenkeu). Akan tetapi bantuan dari pemerintah saja tidaklah cukup. Dibutuhkan kesadaran dan kemauan para pelaku UMKM untuk ikut bergerak menjaga kestabilan perekonomian nasional.

Apa yang harus dilakukan UMKM agar dapat berkontribusi untuk perekonomian nasional? 

Para pelaku UMKM harus berperilaku cerdas di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi saat ini. UMKM “ASIK” (Adaptasi, Inovasi, Kolaborasi) adalah langkah yang kami sarankan untuk para pelaku UMKM:

  1. Adaptasi 

Langkah pertama adalah Adaptasi, langkah yang diperlukan untuk bertahan di tengah suatu perubahan. Kondisi ketidakpastian ekonomi saat ini dipengaruhi oleh perubahan pola hidup masyarakat yang mempengaruhi permintaan akan barang dan jasa. Para pelaku UMKM harus berani untuk melakukan penyesuaian dengan perubahan tersebut. Penyesuaian dilakukan dengan 2 langkah selanjutnya.  

  1. Inovasi 

Langkah selanjutnya adalah Inovasi. Para pelaku UMKM harus jeli menangkap peluang dan permintaan masyarakat untuk melakukan inovasi baik dari produk maupun layanan yang disediakan. Inovasi yang paling disoroti saat ini adalah digitalisasi sehingga produk UMKM mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat. Digitalisasi yang peling sering digaungkan adalah kerjasama dengan market place online. (info)

  1. Kolaborasi

Langkah terakhir adalah Kolaborasi atau kerjasama. Para pelaku UMKM dan pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk mengembangkan bisnis dalam memenuhi permintaan masyarakat. Pelaku UMKM yang dapat berkembang baik juga diharapkan untuk merangkul Usaha Mikro Kecil yang terdampak kondisi ketidakpastian ekonomi. Merangkul Pengusaha Mikro Kecil bukanlah hal yang merugikan karena saat ini pemerintah memberikan ruang dan dukungan besar untuk UMKM Kecil dan Menengah berkembang dengan berbagai kebijakan

Ketiga langkah tersebut diharapkan dapat menjadi langkah dasar para pelaku UMKM untuk bertahan dan berkembang di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi. Setelah penjabaran di atas, kita dapat memahami bahwa UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian nasional terutama di tengah tantangan perekonomian saat pandemi Covid-19 ini. Para pelaku UMKM dapat saling bahu membahu untuk mengembangkan usaha mereka. Perilaku cerdas para pelaku UMKM ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga keamanan makroprudensial dan stabilitas sistem keuangan. Selain itu, pemerintah memberikan dukungan melalui kebijakan untuk UMKM dan masyarakat dapat mendukung dengan menjadi konsumen utama UMKM. 

ilustrasi oleh penulis dengan kolaborasi gambar berbagai sumber Google
ilustrasi oleh penulis dengan kolaborasi gambar berbagai sumber Google
  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun