Tindakan anarkhis yang terjadi membentuk citra buruk buruh menjadi perusuh. Citra perusuh kemudian menimbulkan persepsi negatif dan tidak simpati  kepada buruh. Akhirnya gerakan buruh selalu diasosiasikan dengan rusuh.Â
Jika buruh bergerak maka aktivitas perekonomian mengalami gangguan dan kerugian. Di Jakarta sebagai sentral gerakan penolakan, mengalami kerugian 65 Miliar. Daerah lainnya secara komulatif dipastikan menghasilkan kerugian yang angkanya dapat mencapai puluhan miliar.
Kaum Perusuh (Anarko)
Pada kenyataannya, demontrasi yang terjadi berujung pada tindak kriminal dan perusakan terhadap fasilitas umum. Pemerintah menyatakan kelompok perusuh atau anarko adalah kelompok bayaran yang dikendalikan oleh oknum tertentu.Â
Oleh pihak keamanan menegaskan kembali bahwa kelompok anarko ini sengaja dibiarkan lapar agar bringas dalam aksi-aksinya. Jumlah anarko yang diamankan oleh pihak keamanan bahkan hampir 1000 orang. Jumlah ini terbilang cukup banyak. Siapa kelompok anarko ini?.
Kelompok anarko yang dimaksud adalah mereka yang secara aktif menyebarkan hoax atau berita tidak benar dan mereka yang melakukan infiltrasi melalui sebuah perencanaan yang terorganisir untuk menciptakan situasi tertentu yaitu kerusuhan.Â
Penafsiran atas kerusuhan yang terjadi bisa pula berkembang kemana-mana seperti, upaya penggulingan pemeritahan yang sah (mengganti jokowi), arogansi aparat kepolisian menghadapi para demonstran, mosi tidak percaya kepada parlemen yang tidak sensitif atas penderitaan rakyat buruh dan lain sebagainya.
Kelompok ini semakin berkembang karena alam demokrasi yang memberi tempat kepada kebebasan bersuara, berekspresi dan menyatakan pendapat di depan umum.Â
Kelompok ini mempunyai peran dan fungsi masing masing yaitu yang berperan sebagai aktor intelektual dan ada yang berperan sebagai operator dilapangan yang langsung bersentuhan dan menyatu dengan gerakan buruh.Â
Aktor intelektual berfungsi sebagai designer mulai dari perekrutan, merancang model  aksi, teknik-teknik agitasi dan provokasi, sedangkan operator adalah mereka yang turun ke lapangan untuk bergabung dengan para demonstran dan melakukan kerusuhan.
Lantas mau apa?