Artinya:Dari Miqdam RA dari Rosul SAW ia bersabdah:tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan hasil kerja (produksi)nya sendiri dan sesunggguhnya Nabi Dawud AS mengkonsumsi dan hasil kerjanya sndiri (HR.Muslim)
Produksi,distribusi,dan konsumsi sesungguhnya merupakan satu rangkaian kegiatan ekonomi yang tidak bisa di pisahkan.Ketiganya memang saling memengaruhi,namun harus di akui produksi merupakan titik  pangkal dari kegiatan itu.
Dari sisi pandan konvensional,biasanya produksi dilihat dari tiga hal,yaitu;apa yang di produksi,bagaimana memproduksinya,dan untuk siapa barang/jasa.Cara pandang ini untuk memastikan bahwa produksi cukup layak untuk mencapai skala ekonomi,tiga faktor produksi lainnya adalah sumber alam,modaldan keahlian.
1.Motif-Motif Berproduksi
a.Motif maksimalisasi  kepuasan dan maksimalisasi keuntungan yang menjadi pendorong utama sekaligus tujuan dari keputusa ekonomi dalam pandangan ekonomi konvensional bukannya salah ataupun di larang di dalam islam.
b.Motif keuntungan maksimal sendiri,sebagai tjuan dari teori produksi dalam ekonomi konvensional,merupakan konsep yang absurd.Secara teoretis memang dapat di hitung pada keadaan bagaimana keuntungan maksimal di capai.Upaya memaksimalkan keuntungan itu,membuat sistem ekonomi konvensional sangat mendewakan produktivits dan efisiensi ketika berproduksi
2.Prinsip-prinsip Produksi Dalam Ekonomi Islam
produksi Al-Qur'an  dan Hadits Rasulullah SAW memberikan arahan mengenai prinsip-prinsip sebagai berikut;
a. Tugas manusia dimuka bumi sebagai khalifah Allah adalah memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya.
b. Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi. Menurut Yusuf Qardhawi, islam membuka lebar penggunaan metode ilmiah yang didasarkan pada penelitian, eksperimen, dan perhitungan. Akan tetapi Islam tidak membenarkan penuhanan terhadap hasil karya ilmu pengetahuan dalam arti melepaskan dirinya dari Al-Qur'an dan Hadits.
c.Teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan kemampuan manusia. Nabi pernah bersabda: "Kalian lebih mngetahui urusan dunia kalian"
d. Dalam berinovasi dan bereksperimen,pada prinsipnya agama Islam menyukai kemudahan, menghindari mudarat dan memaksimalkan manfaat.
Adapun Kaidah-Kaidah Dalam Berproduksi antara lain:
a.memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi
b.mencegah kerusakan di muka bumi,termasuk membatasi polusi,memelihara keserasian,dan kertersediaan sumber daya alam.
c.produksi di maksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai kemakmuran.
Islam mengklasifikasikan komoditi yang dihasilkan oleh proses produksi (barang dan jasa) menjadi dua bagian besar yaitu:
a.Thayyibat: adalah komoditi yang secara hukum syar'i halal dikonsumsi dan diproduksi
b.Khabaits: adalah komoditi yang secara hukum syar'i haram dikonsumsi dan diproduksi
Sebagaimana Surat al-'A'raf ayat 157 yang berbunyi:
.... ...
Artinya: ...dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk..." (al-A'raf: 157).
Tantangan berat bagi ekonom muslim dimasa sekarang adalah banyaknya peluang bisnis yang menjanjikan keuntungan besar justru datang dari usaha-usaha Khabaits (haram diproduksi, diperdagangkan dan dikonsumsi, contoh; narkoba, miras). Padahal ekonomi dalam Islam mengajarkan bahwa aktifitas ekonomi haruslah menghindari hal-hal yang diharamkan supaya individu dan masyarakat terjaga moralnya serta tercipta keadilan ekonomi mencakup harga dan laba yang adil.
Tujuan produksi adalah menciptakan kemaslahatan atau kesejahteraan individu dan kesejahteraan kolektif (sosial). Setiap muslim harus bekerja secara maksimal dan optimal,sehingga tidak hanya dapat mencukupi dirinya sendiri tetapi harus dapat mencukupi kebutuhan anak dan keluarganya.Â
Hasil yang dimakan oleh dirinya sendiri dan keluarganya oleh Allah dihitung sebagai sedekah, sekalipun itu sebagai kewajiban. Ini menunjukan betapa mulianya harga sebuah produksi apalagi jika sampai mempekerjakan karyawan yang banyak sehingga mereka dapat menghidupi keluarganya.
Kesimpulan
Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Untuk mengahasilkan barang dan jasa kegiatan produksi  melibatkan banyak faktor produksi.Â
Beberapa implikasi mendasar  bagi kegiatan produksi dan perekonomian secara keseluruhan, antara lain : Seluruh kegiatan produksi  terikat pada tataran nilai moral dan teknikal yang Islami, kegiatan produksi harus memperhatikan aspek sosial-kemasyarakatan, permasalahan ekonomi  muncul bukan saja karena kelangkaan tetapi lebih kompleks. Maka Hadits Jabir bin Abdullah RA ini merupakan larangan menelantarkan lahan, karena hal ini termasuk perbuatan yang tidak bermanfaat. Dalam menelantarkan lahan, Rasulullah SAW menyarankan untuk memanfaatkan dan mengupah orang lain untuk mengelolahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H