Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perlukah Generasi Z Paham Peristiwa G 30 S?

29 September 2024   17:04 Diperbarui: 29 September 2024   17:09 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan saya masih bertemu langsung dengan orang eks  PKI yang pernah mengalami penahanan di dalam lapas tapol. Sebagian mereka yang terbukti hanya ikut ikutan dibebaskan awal tahun 1970 an. 

Informasi yang saya miliki tentang peristiwa 1965-1966 mungkin jauh lebih original,  karena didapat dari orang orang yang mengalami langsung. Ibu saya bercerita bagaimana kakek saya yang seorang polisi aktif harus bekerja keras  menangkapi orang yang diduga anggota PKI. 

Menggunakan truk, orang yang diduga terlibat aktivitas PKI ini dibawa untuk diinterogasi di kantor tentara atau kantor polisi. Suasana saat itu mencekam karena tidak mau dikaitkan dengan komunis. Menurut ibu saya sebelum terjadi peristiwa G 30 S , orang orang PKI sangat aktif melakukan pawai, demo dan terlihat mencolok untuk menuntut hak atas kepemilikan tanah. 

Menurut Ayah saya, orang PKI juga aktif mendesak pembubaran ormas ormas atau partai politik lawan mereka. Tindakan mereka terlihat jelas dan mudah dikenali. Mungkin inilah juga yang membuat saat pecah G 30 S mereka mudah digulung dan ditangkap.

Onderbouw mereka seperti Sobsi, BTi, Pemuda Rakyat, Lekra , dan Gerwani menjadi sasaran langsung. Banyak dari mereka kata Ayah saya menghilang , entah kabur atau dihilangkan.

Informasi seperti ini tentu tidak didapatkan Gen Z apalagi Gen Alpha, maka penting memberikan informasi yang benar tentang sejarah kelam G 30 S. Tentu harapannya Gen Z tidak kehilangan ingatan sejarah, tidak terputus sehingga tidak ada pengulangan sejarah kelam terjadi dimasa depan.

Kita semua berharap tidak ada lagi sejarah kelam penuh darah. Pembantaian , pembunuhan yang mengerikan dan tidak bertanggung jawab. Termasuk memahamkan tidak ada dendam atau upaya balas dendam.

Tugas orang tua wajib menjelaskan peristiwa G 30 S.  Saya tidak tahu apakah sejarah kelam 1965-1966 juga diberikan di sekolah sama seperti saat orde baru berkuasa. Atau memang sejarah kelam itu sudah dilupakan dan dikubur dalam ingatan massal generasi muda. Beruntung masih ada Film , Museum atau nama nama pahlawan revolusi yang menjadi nama jalan. Walau memang pasca orde baru, gema peringatan G 30 S seakan semakin redup. Memang yang muncul adalah beberapa versi sejarah. Tapi bagi saya yang terpenting generasi penerus tidak melupakan sejarah, berusaha belajar dengan mencari informasi dari berbagai pandangan. tidak apriori dan bisa mengambil kesimpulan dengan bijak.

Sejarah sejatinya bukan teks yang diam tapi ia hidup dalam ingatan dan suatu hari ia mungkin muncul dengan baju yang berbeda. 

Salam  Melawan Lupa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun