Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mendadak Bayern Munchen

7 September 2024   08:13 Diperbarui: 8 September 2024   07:31 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebarasi Leroy Sane saat membuat Gol (sumber: Laman resmi FC bayern Munchen)

Karirnya di Liga Premier Inggris sangat luar biasa, tampil menawan bersama the citizen di setiap laga. Selama di Manchester City, Leroy Sane sukses mengantarkan klubnya memenangi gelar juara Liga Primer, juara Piala Liga, dan juara Piala FA. 

Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk anak muda yang berumur 21 tahun.Maka sebuah penghargaan sebagai pemain muda terbaik didapatkan Leroy Sane PFA Young Player of the Year: 2017--2018.

Karir Leroy Sane di liga premier Inggris terhitung empat musim hingga 2020 sebelum akhirnya kembali pulang ke Jerman dan bergabung dengan tim besar Bayern Munchen hingga saat ini. Selama di Munchen karir sepak bola Leroy Sane semakin bersinar, 

Pilihan kembali ke Jerman dengan nilai transfer sebesar 55 juta poundsterling, Kepindahan Leroy Sane meninggalkan Manchester City dan Guardiola karena klub Bayern Munchen merupakan mimpi sang ayah yang tak pernah kesampaian. Selain itu kepindahannya karena pelatih yang sangat dikenal, Hans Dieter Flick.

Pelatih bertangan dingin yang dikenal Leroy Sane saat ia masih di tim nasional junior Jerman. Di tangan Hansi Flick, Leroy Sane menempati posisi gelandang serang. Posisi yang diingini Leroy Sane.

Gaya bermain Leroy Sane terutama saat mendribling bola mengingatkan fans Bavaria atas Arjen Robben pemain asal Belanda yang pernah membela Bayern Munchen. Berlari sambil meliuk liuk melewati pemain lawan. Namun Leroy Sane bukan tidak memiliki kekurangan, dirinya dinilai kurang gigih saat timnya kehilangan bola. 

Salah satu ciri khas Bayern Munchen adalah pressing football saat kehilangan bola. Gaya ini kadang tidak cocok dengan Leroy Sane. Maka seringkali Leroy tidak diturunkan dalam setiap pertandingan. Apalagi di posisinya banyak penyerang muda yang juga diandalkan pelatih Hansi Flick.

Namun hal itu tidak menjadi masalah bagi Leroy Sane, ia paham seorang pelatih harus berlaku adil terhadap semua pemain. Sekelas Bayern Munchen dimana banyak sekali pemain bintang yang harus juga berkontribusi dalam setiap laga.

Leroy Sane memang telah melewati kebesaran sang Ayah, ia telah menjadi pemain besar yang dikagumi sekaligus di segani di Eropa. Klub sekelas Liverpool juga mengincarnya, gaya permainannya mirip Mohamed Salah yang diberitakan akan hengkang dari Liverpool.

Namun nampaknya Leroy Sane lebih memilih Bayern Munchen ketimbang pindah kembali ke Liga premier Inggris. Sampai sejauh mana Leroy Sane terus berkiprah di Bayern Munchen kita tunggu saja.

Saya secara pribadi berterima kasih telah mendapatkan jersey Leroy Sane, inilah satu satunya Jersey yang saya miliki, saya memang tidak pernah berpikir untuk mengoleksi jersey tim sepak bola nasional atau dunia. Saya masih seorang pengoleksi diecast kelas murah meriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun