Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Harga Teman", Emang Boleh di Dunia Marketing?

21 Agustus 2024   12:40 Diperbarui: 21 Agustus 2024   14:06 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Marketing (Sumber: Photomix-company via Pixabay)

Seperti penawaran 'private' yang hanya khusus diberikan kepada orang tersebut. Padahal ke setiap orang yang ditawarkan label "harga teman" tetap ditempel. Sehingga orang merasa spesial dengan harga yang menarik.

Kadang dibumbui dengan "kalau orang lain harganya beda, lebih mahal. ini karena kita udah lama kenal, saya kasih harga teman aja nih, mau ambil berapa kak?"

Pernah mendapat tawaran seperti ini? Mungkin sebagian orang pernah mendapatkan tawaran "harga teman". Memang sih kita kenal dengan penjualnya, tapi kan bukan teman juga. Sebatas kenal saja. Tapi ya itu tadi, tujuannya agar orang merasa spesial dan merasa harga yang ditawarkan lebih murah. Transaksi pun terjadi. 

Saya pernah mengalami penawaran dengan "harga teman", sebuah produk kacamata. Kalau pakai harga teman bisa dapat diskon 50%. Pembandingnya harga di optik ternama. Saya cuma berpikir, kalau dibanding dengan optik ternama, saya sendiri tidak tahu harganya. Jadi sebagai konsumen saya buta harga dari produk yang sama di optik ternama. Ujungnya saya tidak mengambil produk yang ditawarkan. 

Lagi pula saya menganggap orang yang menawarkan jadi sok akrab dan menganggap seperti kenal dekat. Padahal saya kenal sepintas saja. Mengobrol pun jarang, hanya sesekali menyapa saja. 

Tapi sebagai upaya marketing saya anggap sah-sah saja. Menarik minat untuk membeli bisa dari bermacam cara, selama tidak memaksa, tidak ada unsur penipuan. "Harga teman" sesuai dengan teman (baca: penjual) yang bisa memberikan harga yang masuk akal.

Jadi kesimpulannya, dari sisi pemakai atau pembeli hindari menggunakan frasa "harga teman" untuk mendapatkan harga lebih murah. Lebih baik tawar saja secara normal, bila sepakat maka transaksi terjadi.

Dari sisi penjual, silahkan saja menggunakan frasa "harga teman" tapi pastikan tidak membuat risih calon pembeli dan harga yang ditawarkan sesuai dengan nilai barang. Bukan cuma harga murah, konsumen juga butuh nilai kualitas barang atau produk yang ditawarkan.

So, jadi gimana? Mau beli barang pakai "harga teman"?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun