Tawar menawar membuat kita berkomunikasi, ada kedekatan terjadi. Ibu ibu penjual pandai sekali menarik perhatian, jangan salah menilai bila mereka tak segan merayu calon pembelinya. Karena pedagang pedagang ini tahu mana pendatang mana penduduk asli.
Karena saya didampingi teman asal Banjarmasin maka saya mendapatkan kemudahan dan diberi tahu bila harga terlalu mahal. Namanya juga pedagang pasti ingin untung besar. Proses tawar menawar jadi lebih mudah karena banyak bahasa lokal yang saya tidak paham bisa di translate dengan cepat.
Yang unik, para wanita pedagang di Pasar Terapung menggunakan pupur atau bedak alami sepintas seperti kapur putih yang ditabur diwajah, Mungkin manfaatnya seperti SPF 60 yang melindungi wajah dari terik matahari.
Di Pasar Terapung siring ada jasa naik kapal mengelilingi sungai martapura. Hanya sebagai wisata bukan sebagai kapal transportasi. Penumpang akan diajak berkeliling sepanjang 2-3 km lalu kembali. Tapi pengalaman ini cukup menarik untuk saya sebagai orang daratan..Â
Pasar Terapung Siring merupakan pasar wisata ketimbang pasar konvensional. Walau barang yang dijajakan benar benar kebutuhan harian. Ada pisang, kelapa, ikan asin, barang kelontong dan buah durian. Orang yang berbelanja hanya menunggu di pinggir sungai.Â
Pada kunjungan pertama ke Banjarmasin waktu yang saya miliki tidaklah banyak. Sore hari saya sudah bersiap pulang ke Jakarta.Â
Kunjungan Kedua Ke Pasar Lok Baintan.
Kunjungan saya yang kedua ke Banjarmasin kali ini lebih panjang. Saya datang bersama teman dari Makassar dan juga didampingi teman dari Banjarmasin. Dan salah satu lokasi yang akan kami datangi adalah Pasar Terapung di Lok Baintan. Ini lokasi berbeda dari lokasi pertama yang saya datangi.
Kali ini kami benar benar menyewa satu kapal khusus, karena saya dan rombongan akan berbelanja di tengah sungai. Merasakan bagaimana berbelanja dari atas kapal ke kapal lainnya.
Kapal yang kami sewa sebuah kapal kayu dengan motor tempel. tak ada pengaman, tak ada pelampung. Hanya ada dua orang yang mengoperasikan kapal. Kami dijemput di sebuah lokasi yang disepakati.Â
Selain menuju Pasar Lok Baintan, kami mengunjungi pelaku UMKM yang kami hadiah sebuah kapal kayu. Ia dan keluarga tinggal tepat di pinggir sungai, semua aktivitas keluarganya mayoritas menggunakan aliran sungai. Maka perahu kayu yang kami berikan sangat membantunya untuk beraktivitas, terutama berjualan.