Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kisah Kerak Telor di Alun Alun Tigaraksa

15 Juli 2024   19:49 Diperbarui: 15 Juli 2024   20:08 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerak Telor (Dok :Pribadi)

Proses memasak kerak telor dengan cara membakar dengan bara api yang terus dikipasi layaknya membakar sate. Mengipasinya dari samping di celah yang dibuat untuk bara api terus membara. Selain itu penjual kerak telor harus terus menambah arang bila tidak mau kehilangan panas yang cukup.

Topping Srundeng dan Bawang Goreng (Dok : Pribadi)
Topping Srundeng dan Bawang Goreng (Dok : Pribadi)

Itu proses membakarnya, untuk memasaknya diperlukan penggorengan kecil diameter 25 cm. Tak diperlukan minyak goreng, karena bahan baku utamanya ketan putih yang sudah direndam dengan air. Proses perendaman ini memudahkan ketan putih berubah seperti bubur.

Saat setengah matang ketan ditambahkan telor, bisa telor ayam atau telor bebek sesuai pilihan pembeli. ketan putih dan telor terus diaduk aduk menggunakan rotan pengaduk yang dibuat khusus. pada proses ini, ketan dan telor juga ditambahkan bumbu rahasia , ebi kering dan srundeng. Semua bahan ini terus diaduk hingga merata. 

Penggorengan harus dibalik agar panas bara api bisa menjangkau kerak telor. Proses ini sejatinya melawan gravitasi bumi. adonan kerak telor tidak jatuh kedalam bara api. Ini bisa terjadi karena ketan, telor, ebi, srundeng dan bumbu rahasia sudah solid bersatu padu seperti koalisi partai agar calonnya menang.

Anglo atau Tungku dengan arang batok kelapa (dok:pri)
Anglo atau Tungku dengan arang batok kelapa (dok:pri)

Proses membalik penggorengan inilah yang menarik perhatian pembeli. Dengan dimasak dengan dibalik maka rasa yang keluar sangat menggoda rasa. Butuh 5 menit hingga adonan kerak telor jadi untuk siap disajikan. Kipas harus full pada proses ini.

Penjual kerak telor yang duduk di dingklik (kursi kayu  kecil) akan terus memperhatikan, karena salah salah kerak telor bisa hangus  atau over cook. Sesekali penjual harus mengintip dengan cara membalikkan penggorengan.

Setelah masak, kerak telor harus diberi topping, dan toppingnya harus original. Remahah Srundeng dan bawang goreng. Cukup banyak topping yang diberikan. Karena inilah penambah rasa dari Kerak telor.

Untuk harga , kerak telor akan mengikuti lokasi berjualan, ini salah satu pertimbangan. Kalau dijual saat pameran, pertunjukan budaya khas betawi yang dihadiri para pejabat teras, harga bisa melonjak lumayan mahal apalagi bila si penjual sudah memakai pakaian khas Betawi secara lengkap.

Tapi kalau dijual seperti teman saya ini, dijual di pasar malam, pasar kaget, di pasar  tradisional di lokasi UMKM dengan kaos seadanya, apalagi kaos sisa pilpres  maka harga cukup merakyat. Tidak membuat kantong jadi  'bolong'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun