Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menguji Food Combining sebagai Metode Diet

4 Juli 2024   07:48 Diperbarui: 4 Juli 2024   18:01 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu pola food combining merupakan pilihan bagi orang yang akan menerapkan diet . Karena untuk pola diet sendiri banyak sekali pilihan dengan berbagai makan aturan untuk melaksanakannya. 

Menguji Food Combining Mitos atau Fakta?

Perbedaan pendapat dan catatan para ahli   gizi tentang food combining memunculkan pertanyaan , apakah food combining hanya sekedar mitos yang membuat bingung bagi yang akan menerapkannya ?

Food Combining dalam literatur  telah tercatat pertama kali sebagai pengobatan di Ayurveda di India, pola ini lalu dikembangkan di pertengahan tahun 1800-an dengan sebutan "tropologi". 

Di tahun 1920 seorang dokter asal New York bernama William Howard Hay mengenalkan metode nutrisi yang memisahkan makanan menjadi tiga kelompok: basa, asam dan netral. Metode ini terkenal dengan nama Diet Hay.

Perkembangan Food Combining terus mendapatkan catatan dari berbagai ahli terutama ahli di bidang nutrisi dan gizi.  Penelitian dan fakta yang didapat tidak menunjukan tubuh manusia bermasalah, mengalami kesulitan bahkan klaim terjadi pembusukan di dalam pencernaan tidak pernah terbukti.

Dalam kenyataan, hampir seluruh makanan memiliki kombinasi gabungan dari berbagai nutrisi, Sehingga akan timbul kerumitan bila harus memisahkan makro nutrisi, Daging tanpa lemak pun ternyata tetap saja memiliki kandungan lemak walau jumlahnya sangat kecil.

Mengenai pH dalam pencernaan , asam dan basa. Tubuh secara khusus mampu melakukan proses makanan yang berbeda dalam waktu bersamaan , di usus kecil ada bikarbonat yang mampu menyesuaikan makanan bersifat asam atau basa.

Tubuh manusia memiliki kemampuan kompleks yang diciptakan Tuhan melakukan tugas secara luar biasa sehingga kekhawatiran timbulnya masalah saat makanan berbeda kandungan masuk di dalam sistem pencernaan tidak terbukti.

Food combining bukanlah mitos, sebagai sebuah upaya untuk hidup sehat. Beberapa hal tentang food combining memang terbukti baik, namun dalam fakta yang terjadi tubuh manusia mampu melakukan tugas mencerna makanan gabungan dengan baik. Hanya saja tetap memperhatikan kandungan gizi dan tidak berlebihan.

Jadi pilih mana, food combining atau makan seperti biasa saja dengan memperhatikan zat nutrisi yang sehat? 

Salam Bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun