Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kisah Kisah Lelaki dalam Pusaran Pilpres

20 Januari 2024   09:56 Diperbarui: 20 Januari 2024   09:56 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pemilu (sumber : via kompas.com/shutterstocks)

Kisah sang mantan jenderal berpengalaman juga telah dalam satu barisan untuk melanjutkan pemerintahan laki laki sederhana. Walau banyak yang menduga, gaya kepemimpinan tentu akan jauh berubah. Agenda pemerintah tentu akan memiliki gaya yang belum tentu sesuai dengan gaya laki laki sederhana dalam memimpin.

Sementara ada tawaran perubahan dari laki laki intelek berkacamata. Lalu ada laki laki wakil dari partai pengusung pemerintahan. Yang juga menawarkan gagasan  pemerintahan yang dulunya sebagai pelanjut dengan pemerintahan yang menawarkan melanjutkan dan merubah.

Dalam hitungan survey, sang mantan jenderal masih unggul dari kedua lawannya. Namun semua hal bisa berubah. Survey bisa terbaik dengan kenyataan yang ada.

Saatnya rakyat memilih dengan hati nurani, dengan kewarasan, dengan rekam jejak , dengan catatan sejarah yang pernah dicatat.

Kelak akan ada laki laki yang memimpin negara ini, bangsa ini. Semoga ada perubahan kebaikan dan kemajuan yang terjadi untuk lebih 270 juta rakyat Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun