Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Begini Merayakan Tahun Baru ala Relawan Kemanusian

31 Desember 2023   17:38 Diperbarui: 1 Januari 2024   02:32 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya hadir di Palu di awal Oktober, keadaan kota masih nampak rusak. Posko posko pengungsian sudah banyak berdiri. Saya menempati posko utama untuk meng koordinasi posko yang dibangun di beberapa daerah yang terdampak. Dampak gempa dari kota palu, donggala, sigi hingga Parigi moutong.

Kerusakan yang terjadi di Kota Palu sebenarnya lebih mengerikan karena diikuti bencana tsunami dan pergerakan tanah yang baru dikenal dengan sebutan likuifaksi. Korban jiwa dan kerusakan bangunan di pasigala lebih banyak dan luas.

Saya bertugas di Palu hingga akhir Desember, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Dalam sebuah tugas saya pernah memasuki wilayah Poso, suasana natal begitu kental. Ornamen natal dihias dalam satu desa. Perjalanan seharian itu cukup mengesankan untuk saya.

Menjelang akhir tahun saya bertugas di lapangan. Suasana mempersiapkan akhir tahun itu terasa sekali. Saya berharap bisa merasakan pergantian tahun di Kota Palu bersama relawan lainnya yang rela berpisah dengan keluarga masing masing.

Berbagai rencana sudah disiapkan untuk malam tahun baru. Namun seminggu menjelang tanggal 31 Desember, saya mendapat kabar duka dari selat sunda , terjadi tsunami di pesisir pantai Banten dan Lampung.

Tsunami yang datang tiba tiba tanpa adanya guncangan gempa. Lebih dari 420 orang meninggal dunia karena tsunami melanda kawasan wisata pada minggu, 23 Desember 2018. Kisah pilu ini menjadi sangat mengejutkan karena ombak setinggi 2 meter langsung menghantam dan menggulung orang orang yang sedang mengadakan acara akhir tahun.

Selain Banten, kabupaten Kalianda Lampung juga menjadi wilayah terdampak. Gempa yang akhirnya diketahui berasal dari guguran gunung anak Krakatau yang erupsi. Sehingga tak ada peringatan dini akan terjadinya tsunami.

Saya kembali ditugaskan di Kalianda lampung, rencana akhir tahun di kota Palu berubah karena saya merayakan di Kalianda lampung. Diantara suasana duka, saya bersama relawan lainnya hanya duduk duduk sambil mengobrol hingga larut malam. Rasanya kurang pas bila merayakan malam tahun baru dengan acara berlebihan.

Saat akhir tahun disekitar posko banyak dijual buah durian, dalam satu kesempatan saya pernah diajak makan duren dengan salah satu teman relawan. Durian asli Lampung, enak dan harganya tidak semahal bila membeli di Jakarta.

Merayakan akhir Tahun di Wilayah Erupsi Gunung Semeru

Di tahun 2021 akhir, tepatnya di tanggal 4 Desember 2021. Gunung tertinggi di pulau jawa memuntahkan abu vulkanik ribuan meter. Peristiwa itu viral karena video amatir warga yang memperlihatkan kepanikan warga saat erupsi terjadi.

Erupsi gunung semeru Desember 2021 merupakan erupsi yang cukup besar dan memakan korban jiwa dan dampak kerusakan yang cukup parah. Jembatan utama penghubung lumajang -- Malang putus. Kecamatan candipuro dan Pronojiwo merupakan wilayah terdampak paling parah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun