Kesepian di negara maju terjadi karena berbagai faktor, baik karena alasan ekonomi karena makmurnya negara tersebut, seperti yang terjadi di Swedia sebagai negara paling kesepian di dunia versi World Atlas. Mudahnya membeli rumah dan konstruksi sosial yang berubah. Di Swedia ada 47% penduduk memilih hidup sendiri.
Tidak memiliki pasangan, hidup sendirian di dalam rumah. Sampai-sampai pemerintah Swedia turun tangan untuk mempromosikan rumah bersama untuk mengatasi kesepian warganya. Tapi promosi pemerintah itu gagal karena banyak warganya tetap memilih hidup sendirian dalam kesepian.
Tinggal sendiri menjadi tren di negara-negara maju, salah satu hal yang mencolok adalah tidak menariknya pernikahan di mata warga negara maju. Menunda atau memilih untuk tidak menikah menjadi salah satu penyebab banyaknya orang hidup dalam kesepian. Kalaupun menikah, mereka memilih tidak memiliki anak (childfree)
Mencari kebahagiaan dengan hidup mandiri, tidak tergantung, dan tidak terkoneksi dengan orang lain. "Kebahagiaan" yang harus ditebus dengan rasa sepi yang semakin diabaikan. Perilaku hidup sendiri juga dialami Britania Raya di nomor kedua dan negara Jepang yang menduduki urutan ketiga sebagai negara paling kesepian.
Jepang memiliki permasalahan tersendiri, sebagai negara aging population yang memiliki jumlah lansia yang sangat tinggi dengan tingkat kelahiran yang sangat rendah. Sebagai negara dengan angka harapan hidup tinggi di dunia hingga rata rata 83 tahun. Lebih tinggi dari angka harapan hidup dunia yang rata rata 73 tahun.
Sayangnya, harapan hidup yang tinggi di Jepang tidak sejalan dengan kualitas hidup yang cenderung lebih sulit karena biaya hidup yang semakin mahal. Bahkan ada tren aneh lansia di Jepang yang rela melakukan tindakan kriminal hanya untuk ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.
Dengan hidup di dalam penjara, para lansia ini bisa hidup gratis dengan jaminan kesehatan yang dibayar penuh pihak pemerintah. Kebutuhan makan dan minuman juga terjamin walau hilangnya kebebasan. Selain itu di dalam penjara lebih bahagia karena bisa berinteraksi dengan tahanan lainnya dan berbagi kisah hidup.
Apa yang Harus dilakukan untuk Menghindari Kesepian
Kesepian bisa dialami semua umur dan bisa dialami siapa pun dengan profesi apapun. Dari anak anak hingga lansia. Kesepian juga tak mengenal gender, suku, agama, status sosial.
Kesepian memiliki dampak yang berbahaya, baik secara fisik dan mental kejiwaan. Dalam sebuah penelitian, kesepian akan mengganggu tekanan darah, perubahan berat badan, gangguan pencernaan, kerja jantung dan pembuluh darah. Kesepian juga menurunkan tingkat kognitif seseorang hingga 20% dalam sebuah penelitian.
Fisik yang terganggu bila tak ditangani dengan baik tentu akan membuat masalah kesehatan fisik serius yang akan membuat daya tahan tubuh menurun.Â